Kasus Covid-19 di Wilayah III Cirebon terus mengalami penurunan. Semua gembira. Termasuk pemerintah daerah. Namun, tetap harus waspada. Jangan sampai tergelincir di trek turunan. Dan terjatuh di lubang yang sama.======================KOTA Cirebon masih menjadi tujuan favorit daerah tetangga. Seperti mal atau obyek wisata yang telah dibuka kembali. Alun-alun Kejaksan juga tetap ramai dikunjungi. Meski secara resmi belum dibuka untuk umum.
“Alun-alun secara formal belum dibuka untuk umum selama PPKM ini. Tapi kalau ada masyarakat yang berolahraga ataupun sekedar santai-santai dan foto selfie, kami tidak melarang asalkan tidak berkerumun,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi.
Sementara pasar dadakan di Kawasan Stadion Bima (KSB), kata sekda, tidak diatur SE Walikota. Karenanya pasar mingguan di Bima boleh buka. Tapi tetap harus dengan prokes yang ketat. “Silakan berjualan, tapi prokes paling diutamakan,” terang sekda.
Sementara Walikota Cirebon Nashrudin Azis bersyukur kasus Covid-19 mulai melandai. Dia berpesan kondisi itu harus terus dijaga. Bahkan sampai pandemi benar-benar berakhir. “Masyarakatnya sehat, roda perekonomian perlahan meningkat lagi, Insya Allah pendapatan daerah bisa tercapai targetnya,” katanya.
Pandemi ini, sambungnya, telah membuat pihaknya mengubah banyak kebijakan terkait anggaran dalam postur APBD. Penyesuaian anggaran dibutuhkan guna penanganan virus Corona. “Tapi kita harus optimis akan bangkit seiring dengan situasi yang mulai terkendali ini. Namun jangan abaikan protokol kesehatan, dan vaksin,” ungkap Azis.
Ya, kasus Covid-19 di Ciayumajakuning memang terus menunjukan penurunan yang signifikan dibandingkan pada pertengahan Juli hingga Agustus 2021 yang lalu. Penurunan tersebut juga berimbas kepada penurunan BOR dan juga penurunan jumlah kasus kematian yang terjadi di wilayah Ciayumajakuning.
Berdasarkan data yang dilansir dari laman Situs Covid-19 dari beberapa wilayah di Ciayumajakuning menunjukan jumlah kasus aktif di daerah-daerah tersebut relatif menurun dan cenderung sedikit. Bahkan terbilang jauh dibandingkan dengan kota lain seperti Kota Bandung yang masih bertahan di angka 450 kasus aktif.
Misalnya saja Kota Cirebon, kasus terkonfirmasi hanya mengalami kenaikan di bawah 10 kasus per harinya. Hal itu terbukti pada 10 September yang hanya terjadi penambahan 3 kasus terkonfirmasi dengan penambahan kasus isolasi sebanyak 1 orang.