Vaksinasi terus dikejar. Ada target herd immunity di akhir tahun ini. Tapi, fakta di lapangan tak selalu sesuai dengan rencana. Stok vaksin nyatanya masih belum merata. Sejumlah agenda vaksinasi dosis kedua pun terpaksa ditangguhkan.====================FAKTA itu terjadi di Kota Cirebon. Beberapa hari terakhir stok vaksin kosong dan belum ada pengiriman lagi. Tidak jarang ditemui penundaan pelaksanaan vaksinasi dosis kedua akibat tak ada stok vaksin.
Sekda Kota Cirebon Drs Agus Mulyadi MSi membenarkan kekurangan stok vaksin di Kota Cirebon. Termasuk stok yang terdapat di Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Polres Ciko, serta Kodim 0614. “Beberapa jadwal vaksinasi kedua harus ditunda karena kekurangan stok,” ujar Agus Mulyadi kepada Radar, kemarin.
“Stok vaksin memang saat ini lagi kurang. Ada beberapa jadwal vaksinasi kedua masih kita coba formulasikan. Sama, dari TNI/Polri juga. Sejak sekarang nih (kemarin). Memang saat ini dropingnya sangat terbatas,” ujar Agus Mulyadi.
Sekda mengatakan Pemkot Cirebon sedang mengejar pemberian vaksinasi dosis kedua kepada masyarakat Kota Cirebon yang sudah mendapatkan dosis pertama. Pihaknya juga terus berupaya untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan, yakni tercapainya herd immunity pada akhir tahun untuk 100 persen target yang sudah ada.
“Kita kejar dosis kedua ini. Vaksinasi kedua yang masih belum punya gambaran. Misalnya ada yang di Grage City butuhnya sekitar 9.040 dosis, tapi kita baru dapat vaksin total 1.600 dosis. Jadi masih jauh dan masih kita upayakan. Berharap bisa digelar,” ungkap Gus Mul sapaan akrab Agus Mulyadi.
Untuk pengajuan, pihaknya sudah melakukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat. “Sudah kita minta. Kalau permintaan kita sih tinggi. Karena dari yang ada, kita berharap sekitar 20.000 dosis vaksin, termasuk juga TNI-Polri. Tetapi ternyata dropingnya terbatas. Memang kalau kita konfirmasi ke nasional, stok vaksin di pusat juga katanya terbatas,” kata Gus Mul.
Senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes. Ia mengatakan pihaknya mengalami kekurangan stok vaksin akibat dosis yang diberikan sedikit. Apalagi selama ini pihaknya hanya menerima lebih sedikit daripada yang diberikan kepada TNI-Polri. Untuk itu, selama pelaksanaan vaksinasi yang masal dan massif akan terus menggunakan vaksinasi dari TNI-Polri.