INDRAMAYU-Hujan deras yang mulai turun di Kabupaten Indramayu ternyata membuat petani garam merugi.
Pasalnya, garam yang sebenarnya sudah siap panen, justru harus terendam air hujan dan mencair kembali. Padahal biaya produksi yang sudah dikeluarkan cukup besar.
“Sebenarnya sudah siap panen, tapi kemarin tiba-tiba turun hujan deras dan cukup lama. Akhirnya gagal untuk dipanen,” kata Rijanah (29), salah seorang petani garam di Desa Tanjakan Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Kamis (16/9).
Rijanah mengungkapkan, ia memiliki 25 hektare lahan tambak garam. Jika rata-rata poduksi untuk satu hektare adalah 1 ton, maka sebanyak 25 ton garam telah hilang. Ia pun kini harus mengulang proses pembuatan garam dari awal. Yaitu dengan mengeringkan tambak dan membersihkan terlebih dahulu.
Kekecewaan Rijanah memang cukup beralasan. Karena harga garam saat ini cenderung stabil, yaitu Rp700/kg. Sebelumnya, harga garam sempat jatuh hingga Rp200-Rp300/kg. (oet)