CIREBON- Toilet kumuh dan rusak di basement Alun-alun Kejaksan dikonfirmasi Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi. Sekda berjanji akan menghubungi instansi terkait agar bisa segera dibenahi.
“Meski alun-alun secara formal belum dibuka untuk umum, tapi itu sarana publik yang harus dirawat. Terima kasih atas informasinya (informasi toilet rusak dan kumuh, red),” kata pria yang akrab disapa Gus Mul itu kepada Radar, kemarin (20/9).
Gus Mul juga akan mengecek langsung kondisi toilet. Serta meminta kepala bagian umum Pemkot Cirebon untuk berkoordinasi dengan DPUPR untuk mengatasi persoalan tersebut. “Prinsipnya harus segera diperbaiki,” ungkap dia.
Selasa (21/9) hari ini, tepat lima bulan proyek senilai Rp45 miliar itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Setelah sempat menjadi perbincangan publik terkait toilet yang kumuh, Senin (20/9) kemarin kondisi yang berlawanan terpantau di lokasi. Toilet nampak jauh lebih bersih. Noda cokelat di dinding atau lantai toilet juga hilang.
Alat kebersihan bekas pakai juga masih menggeletak di lokasi –sisa pekerjaan petugas. Namun disayangkan, air dari keran urinoir masih terus mengucur deras. Membuat becek sekitar toilet. Bahkan hingga meluber ke halaman luar toilet. Keempat urinoir di dua bangunan toilet pria itu juga masih mampet. Alias tak berfungsi.
Sekda mengaku, Alun-alun Kejaksan tiap hari selalu dipantau petugas kebersihan. Termasuk yang bertugas di toilet basement bawah tanah tersebut. Bahkan mereka berjaga hingga malam. “Tapi memang petugasnya terbatas,” kata Gus Mul.
Seperti diketahui, selama enam bulan sejak pertama dioperasionalkan, Alun-alun Kejaksan masih dalam masa pemeliharaan penyedia atau pihak kontraktor. Tapi sekda tak ingat betul sudah berapa lama alun-alun itu dilepas pengembang. Selama masa 6 bulan itu, terkait kerusakan dan keluhan lain-lain –kecuali pemeliharaan kebersihan- ada pada pihak penyedia.
“Setelah proses penyerahan final (setelah enam bulan sejak pertama dioperasionalkan, red) baru semua tanggung jawab ada di kami. Seperti pemeliharaan, perbaikan,” tuturnya.
Pemkot Cirebon telah menghitung-hitung besaran biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan alun-alun tersebut. Sekda Gus Mul mengaku tak hapal betul berapa nominalnya. “Tidak hapal. Kemarin sih kita alokasikan satu miliar (per tahun, red) ya. Karena kan ada tenaga orang, ada pamdal, ada kebersihan, ada sarana dan prasarana, dan lain-lain,” tukasnya.