Lalu bagaimana “menghidupkan” masa lalu Cirebon yang gemilang ini sebagai unggulan wisata? Ini yang harus dipetakan. Kita jangan terjebak hanya keraton-keraton saja. Yang lokasinya di tempat-tempat strategis. Justru petilasan-petilasan di dalam gang-gang sempit itu yang harus dihidupkan. Keraton-keraton kita justru cukup menjadi penghubung. Baik lokasi maupun narasinya. Karena petilasan-petilasan di gang-gang itu sangat terkait posisi dan narasi dengan keraton-keraton, wali dan para pendiri kota ini.
Karena lokasinya itu, maka nama “Wisata Gang” sangat cocok untuk membangkitkan wisata Cirebon. Selain karena lokasinya, nama ini cukup menjual, unik dan mudah diingat. Harapannya nama itu bisa cepat terkenal. Membangun Wisata Gang juga berpengaruh terhadap masyarakat sekitarnya. Akan ada revitaliasi situs. Tentu juga pembangunan di gang-gang yang menjadi jalan masuk. Ini menguntungkan masyarakat.
Yang dahsyat, ekonomi masyarakat sekitar akan juga bangkit. Ini seiring dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu. Nanti akan bermunculan aktifitas ekonomi masyarakat di gang-gang dan sekitar situs.
Lalu apa yang perlu segera dilakukan agar Wisata Gang bisa terwujud? Pertama, sosialiasi dan edukasi ke masyarakat sekitar tentang rencana ini. Masyarakat diberi pengertian jika daerahnya akan menjadi lokasi pariwisata. Masyarakat diminta menyiapkan mental.
Kedua, merevitalisasi situs tapi jangan merubah bentuk aslinya. Termasuk membangun fasilitas pendukungnya.
Ketiga, memperbaiki dan memelihara jalan atau gang menuju situs. Termasuk kebersihan dan kepatutan.
Keempat, menyiapkan narasi yang bisa menjadi daya tarik situs. Narasi harus ringan dan mengena. Biasanya nama yang mudah diingat dan keunggulan situs.
Kelima, menyiapkan UMKM pada umumnya. Juga mungkin yang khusus terkait dengan situs. Supaya di setiap situs, tidak selalu sama. Harus mempunyai ciri berbeda.
Untuk tahap awal, mungkin kita pilih 10 destinasi saja. Ya, semacam top ten wisata gang. Supaya lebih terukur biayanya dan gampang memantaunya. Saya yakin masih pro kontra dengan ide ini. Juga masih banyak hal yang harus didiskusikan. Tapi tradisi berkunjung ke situs itu memang sudah menjadi kebiasaan. Mengapa kita tidak segera seriusi?