Gelaran pilwu, sambung Aditia, sepenuhnya ditanggung oleh Pemkab Cirebon. Untuk mencari kuwu di 135 desa, Pemkab Cirebon mengalokasikan dana sekitar Rp21 miliar. Untuk tahap pertama, lanjut Adit, pencairan akan diberikan kepada 79 desa yang semua persyaratannya sudah lengkap dan diajukan ke BKAD.
“Sementara sisanya direncanakan pada tahap berikutnya. Ini yang pencairan untuk 79 desa yang sudah lengkap persyaratannya. Kita akan terus bekerja memastikan semua tahapan berjalan sesuai rencana,” tandas Aditia Arif Maulana.
DIKEJAR WAKTU VAKSINASI
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni MKes mengatakan gelaran pilwu ini menjadi tantangan, terutama upaya serius agar tak ada klaster penyebaran Covid-19. Apalagi sejauh belum ada satu pun desa di Kabupaten Cirebon yang sudah herd immunity atau sudah mencapai target vaksinasi. “Untuk Kabupaten Cirebon secara keselurhan baru 21 persen warga yang divaksin,” kata Eni.
Eni mengungkapkan, 135 desa yang akan melaksanakan pilwu serentak akan menjadi prioritas utama pihaknya dalam melaksanakan vaksinasi. “Ada 135 desa yang melaksanakan pilwu serentak. Ini yang menjadi perhatian kami. Karena memang belum ada satu desa pun yang herd immunity. Maka 135 desa itu akan menjadi prioritas vaksinasi. Akan dilaksanakan oleh puskesmas setempat,” jelas kadinkes.
Saat ini, sambung Eni, proses vaksinasi desa-desa yang akan melaksanakan pilwu tengah dilaksanakan. Masih kata Eni, hambatan utama dalam melakukan vaksinasi di desa-desa yang melaksanakan pilwu serentak yakni distribusi vaksin yang tidak lancar. “Harus diakui distribusi vaksin tak lancar sehingga ada kesulitan. Tapi kita tidak boleh nyerah, harus kita optimalkan agar warga di 135 desa itiu divaksin,” pungkas Eni. (dri/den)