Kampung Kriyan Barat di RW 17 Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, dikenal sebagai sentra batik dengan pewarna alami di Kota Cirebon. Kampung dengan padat penduduk ini juga punya potensi wisata lain yang bisa dikembangkan. Misalnya kawasan Kali Kriyan serta pemukiman yang berada di sekitar bantaran rel kereta api. Bisa disulap menjadi berwarna-warni. Selayaknya kampung pelangi Jodipan di Malang, Jatim.KHOIRUL ANWARUDIN, CirebonADALAH Batik Story Kriyan yang menjadi jantung pengembangan wisata di kampung padat penduduk tersebut. Batik Story Kriyan mengembangkan batik dengan pewarna alami. Meski baru hadir pada tahun 2018, namun pesona Batik Kriyan sudah tersebar. Terlebih dengan terobosan dan inovasi saat ini terus dikembangkan.
Ya, Batik Story Kriyan baru berdiri 3 tahun lalu. Berdiri berkat kerjasama RW 17 Kriyan Barat dengan Korea Arts and Culture Education Service (KACES) dan dukungan penuh dari Pemkot Cirebon. Rudi Santoso selaku penanggung jawab Batik Story Kriyan mengatakan pandemi Covid-19 cukup berdampak pada jumlah kunjungan. Tapi hal tersebut tak menyurutkan semangat warga untuk terus mengembangkan keterampilan serta inovasinya dalam membatik. Salah satunya dengan menciptakan beragam motif batik.
Dikatakan Rudi, bahan yang digunakan untuk membuat batik berasal dari beberapa tanaman seperti indigofera yang menghasilkan warna biru cerah dan tanaman mangrove yang mengasilkan warna merah dan coklat. Sementara untuk warna kuning diambil dari tanaman tegeran. Warna orange dari bixa atau kesumba keeling. Warna hijau dari tanaman ijolawe.
Ada dua jenis kain batik yang diproduksi di Batik Story Kriyan. Yakni batik cap dan batik tulis dengan media canting (alat khusus membatik). Selain memproduksi kain batik, mereka juga telah memproduksi aksesori dari batik seperti masker, sapu tangan, hingga tas. Ke depan, Batik Story Kriyan juga akan mengembangkan produk pakaian jadi (ready to wear).
“Saat ini kami juga sedang mengembangkan batik untuk sarung bantal, untuk kursi, dan sebagainya. Kami masih terus melakukan pelatihan supaya bisa mengembangkan beragam produk dari batik ini,” ungkapnya kepada Radar Cirebon.