MAJALENGKA- IM kini sudah berstatus narapina kasus terorisme. Pria warga Majalengka itu ditangkap di sekitar Bandara Cakrabhuwana, Penggung, Kota Cirebon, 18 September 2017 silam. Ketika itu menjelang kunjungan Presiden Jokowi ke Goa Sunyaragi untuk menghadiri penutupan Festival Keraton Nusantara ke-11 Tahun 2017.
Siapa sangka, IM yang kini masih mendekam di dalam penjara itu menyimpan bom atau bahan peledak di kaki Gunung Ciremai. Tepatnya di wilayah Blok Cipager, Dusun Malarahayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Tak tanggung-tanggung, bom atau bahan-bahan peledak itu seberat 35 Kg. Bom-bom itu ditemukan setelah IM mengakui hal itu kepada petugas. Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri turun melakukan pencarian di titik yang disampaikan IM. Dan, bahan-bahan peledak itu pun berhasil ditemukan.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Wilayah II Majalengka Jaja Suharja Senjaya membenarkan adanya pencarian bahan peledak yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri bersama Tim Jibom Polda Jabar di wilayah TNGC. “Ya betul Kang. Menurut tim kami yang ikut mendampingi ke lokasi, ada kegiatan pencarian bahan peledak di kawasan TNGC,” ungkap Jaja Suharja Senjaya saat dikonfirmasi, Sabtu malam (2/10).
Jaja menjelaskan, tim Densus 88 Antiteror Polri dan Tim Jibom Polda Jabar melakukan pencarian dan penemuan peledak berupa TATP tersebut pada Jumat 1 Oktober 2021. “Bahan peledak yang ditemukan petugas itu diperkirakan kurang lebih sebanyak 35 Kg. Bahkan katanya ada juga yang diledakkan di sekitar lokasi penemuan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa titik lokasi ditemukannya bahan peledak tersebut berada di ketinggian 1.450 MDPL. Tepatnya masuk wilayah Blok Cipager, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Sementara itu, hal serupa juga dibenarkan Kepala Desa Bantaragung, Samhari. Dia membenarkan adanya aktivitas pencarian bahan peledak oleh tim Densus 88 Antiteror Polri. Pencarian pada Jumat itu dimulai sekitar pukul 07.30 WIB.
Namun demikian, Samhari enggan merinci lebih lanjut mengenai adanya penemuan bahan peledak tersebut. “Ya betul. Densus 88 Antiteror berhasil menemukan bahan peledak di kawasan hutan TNGC. Namun belum tahu pasti secara rinci. Kami juga masih menunggu laporan dari Kadus Malarahayu,” katanya.