Kawasan Panjunan sudah lama digadang-gadang jadi Kampung Arab. Pusatnya di Masjid Merah di RW 08 itu. Wilayah sekitar akan dijadikan kawasan khusus. Jalan sekeliling ditutup saat Kamis-Jumat tiap pekan. Wisata religi dan kuliner jadi satu. Cenderamata dari gerabah hingga buah tangan rumahan tinggal menunggu diberdayakan.ADE GUSTIANA, Cirebon“TERAKHIR sekitar delapan bulan lalu membicarakan itu dengan wakil walikota (Eti Herawati, red). Dipersiapkan untuk Kampung Arab dan Religi sekitar Rp1,2 miliar. Katanya akan dimulai tahun ini,” tutur ketua RW setempat, Ismail, saat dijumpai Radar Cirebon di kediamannya kemarin (3/10).
Ismail bercerita, Masjid Merah Panjunan masih punya daya tarik tersendiri. Baik bagi warga lokal atau luar kota. Tiap hari, kata dia, selalu ada wisatawan. Kedatangan mereka tak kenal waktu. “Kadang jam 12 malam, jam satu dini hari. Tiap hari selalu ada yang dating,” kata Ismail.
Rupa-rupa tujuannya. Sekadar berdoa. Hingga meminta air sumur di masjid setempat. Khasiatnya berdasarkan kepercayaan masing-masing. Melihat antusias itu, Ismail sadar betul akan potensi daerahnya. Dia berharap keinginan warga sekitar dan masyarakat luas untuk Kampung Arab segera terwujud.
Selain Kampung Arab di Panjunan, Pemkot Cirebon juga punya cita-cita mengembangkan Kampung Pecinan di sekitar Kawasan Kanoman -tak jauh dari Kampung Arab. Dikatakan Ismail, Kampung Arab Panjunan dijadwalkan dua hari dalam satu pekan. Dimulai Kamis sore. Berakhir Bakda Jumat.
Titik kumpul wisatawan, kata dia, disepakati di Masjid Merah Panjunan. Jalan-jalan di sekitarnya, yang termasuk RW 08, RW 04, dan RW 05, berjajar makanan khas Arab. Juga khas lokal warga Cirebon. Termasuk khazanah warga di tiga RW tersebut.
Ragam potensi dimiliki. Mulai dari kuliner bubur cecek (burcek), dongkal, magali, orog-orog, awug serta banyak lagi. Selain makanan tradisional yang masih eksis. Seperti nasi lengko, nasi jamblang, docang, tahu gejrot, empal gentong dan sebagainya.
Lokasi kuliner hingga akses wisata sejarah, kata Ismail, akan difasilitasi Pemkot Cirebon. Panjunan, lanjut dia, merupakan asal kata dari Anjun atau gerabah. Sehingga tak heran jika warga setempat banyak yang menjual kerajinan dari gerabah atau tanah liat. Misalnya pendil. Atau celengan.