Misalnya dari ketersediaan lahan parkir yang sangat tidak memadai. Padahal, tak sedikit peziarah yang datang dari luar kota menggunakan kendaraan besar semacam bus. “Maka dari itu perlu dikembangkan lebih baik lagi. Misalnya untuk parkir dipusatkan di Kacirebonan. Kemudian wisatawan bisa diajak berkeliling ke keraton yang lain, termasuk ke sini, Makam Syekh Maulana Maghribi,” ucapnya.
Dia berharap bahwa potensi itu bisa terus dikembangkan. Terutama terkait dengan kesiapan sumber daya manusianya. Dengan segala potensi yang dimiliki, dirinya yakin ke depan kampung Astana Garib bisa memberikan dampak positif bagi warga dari sector pariwisata.
Terlebih, sejumlah warga juga telah menggeluti beberapa usaha yang menjadi daya tarik lain pariwisata. Misalnya pelatihan pembuatan lukisan kaca dan juga cinderamata khas Cirebon. “Karena kan di sini dekat dengan Keraton Kanoman dan Kacirebonan serta Kasepuhan juga. Kalau ditata dengan benar, maka akan berdampak juga terhadap warga di sini. Mulai dari pembuatan lukisan kaca, cenderamata dan kuliner khas Cirebon pasti akan berkembang,” ujarnya.
Ya, sebagai daerah yang dijuluki dengan sebutan Kota Wali, Cirebon memiliki banyak peninggalan makam atau petilasan para wali. Seperti halnya makam Syekh Maulana Maghribi.
Iyus mengatakan bahwa situs yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui SK Walikota Nomor 19 tahun 2001 tersebut merupakan bagian dari pasarean atau kompleks pemakaman yang dimiliki oleh Keraton Kanoman. Selain itu, situs cagar budaya tersebut juga sudah terdaftar dalam sistem registrasi nasional budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Walaupun demikian, Syekh Maulana Maghribi memiliki banyak situs makam di beberapa daerah. Seperti di Batang, Pemalang, Bantul, Pekalongan, Boyolali, Gresik hingga Pandeglang.
Menurut Iyus, keyakinan bahwa di lokasi tersebut benar-benar merupakan makam atas jasad Syekh Maulana Maghribi adalah dari rombongan peziarah. Rombongan tersebut, lanjut Iyus, berasal dari Jawa Timur yang telah menyusuri banyak tempat yang diklaim sebagai makam Syekh Maulana Maghribi.
“Kata rombongan tersebut, di sinilah jasad Syekh Maulana Maghribi dimakamkan. Sementara di tempat lainya adalah petilasan atau tempat Syekh Maulana Maghribi pernah singgah,” ungkapnya.