MAJALENGKA – Pemuda Majalengka butuh ruang untuk ajang diskusi agar wawasan kepemudaan lebih meningkat dan tidak terlena dan merasa nyaman dengan bermain tik-tok dan media sosial lainnya. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Majalengka, M Fajar Sidiq SPd saat berdisdusi dengan tema “Pemuda itu Spirit, Bukan Tukang Nguntit” di Saung Eurih Komplek Margatapa Kelurahan Cicurug Majalengka Minggu malam (3/10).
Diskusi dan musik yang asyik (Diskustik) tersebut diiringi suguhan musik balada seniman Iman Sabumi dari Desa Leuwiseeng Kecamatan Panyingkiran. Terlihat Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Juli Indriyanto Ilmiadi SIP MM dan budayawan Oom Somara De Uci.
Menurut Fajar yang juga Sekretaris DPC PPP Kabupaten Majalengka, dulu ketika dirinya menjadi aktivis mahasiswa masih banyak pemuda-pemudi yang berdiskusi dalam kelompok kecil di kawasan GGM Majalengka. Tapi saat ini para pemuda lebih asyik memegang gaget atau HP.
Mantan Wakil Ketua DPD KNPI Kabupaten Majalengka ini juga prihatin angka pengangguran di Kabupaten Majalengka yang didominasi kalangan pemuda masih tinggi mencapai 600 ribu lebih.
Sementara itu Kabid Kepemudaan, Juli Indriyanto lmiadi SIP MM menjelaskan, sesuai ketentuan undang-undang bahwa yang tergolong pemuda itu adalah orang yang masih produktif berusia 16 tahun hingga 30 tahun.
Menurut Juli, pemuda saat ini mengalami degradasi dan perlu dibangkitkan lagi spiritnya. Dispora Kabupaten Majalengka terus mendorong agar para pemuda di Kabupaten Majalengka lebih kreatif dan inovatif. Dikatakan, ajang pemilihan Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten Majalengka merupakan upaya untuk memotivasi para pemuda agar lebih kreatif dan inovatif dalam segala bidang. Bahkan, kini telah dibentuk forum Pemuda Pelopor Kabupaten Majalengka.
Seniman Iman Sabumi SSos menyebutkan diskustik yang dilaksanakan terbatas diikuti hanya 19 orang dengan menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Acara diskutik ini rutin dilaksanakan setiap bulan minggu pertama,” ujarnya. (ara/opl)
Pemuda Majalengka Butuh Ruang Diskusi

