SANGAT wajar jika Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH. Putri mantan Kapolri Da’i Bachtiar ngotot berjuang bisa mempertahankan Indramayu sebagai lumbung padi nasional. Bahkan Presiden juga menaruh harapan besar kepada Bupati Nina agar Indramayu terus menjadi penopang pangan dan ekonomi Indonesia.
Tentu Bupati Nina akan sulit mencapai itu, kalau tidak ada dukungan semua pihak. Terutama dukungan dari para petani Indramayu. Sebagai warga Wilayah III Cirebon, saya pun bangga. Ini prestasi yang luar biasa ditorehkan Bupati Nina. Juga prestasi warga Dermayu. Yang saling bahu-membahu menjadi terbaik, menjaga produksi makanan pokok kita ini. Tentu prestasi ini juga menjadi kado paling istimewa di ulang tahun ke-494 Kabupaten Indramayu.
Di 2020 misalnya, Indramayu sudah menjadi jawara penghasil beras nasional. Sebagaimana dilansir BPS, ada 25 kabupaten di Indonesia sebagai produsen beras. Indramayu merupakan kabupaten peringkat pertamanya. Dengan luas panen padi 226.626 hektar (ha) dan diperoleh produksi 1.363.312 ton gabah kering giling. Atau setara dengan 782.132 ton beras setahun.
Indramayu pun mengalahkan Subang, Kabupaten Cirebon, Karawang, dan Cianjur. Daerah-daerah ini sejak dulu juga menjadi lumbung padi nasional.
Walau sudah menjadi juara, tapi masih ada yang mengganjal. Apa itu? Beras Indramayu masih kalah terkenal. Atau beras Indramayu kalah tenar dengan kabupaten lain. Terutama dengan beras Cianjur dan Karawang. Indramayu juara, tapi kurang begitu terkenal. Biasanya, kalau juara sekaligus terkenal.
Memang bukan problem serius. Hanya sayang kalau tidak disekaliguskan. Sudah juara, untuk terkenal tinggal satu dua langkah lagi. Juara sebagai modal paling utama untuk terkenal sudah didapatkan.
Mengapa tidak terkenal? Ini yang harus dicari penyebabnya. Tapi kalau kita hanya mencari akar masalahnya, hanya membuang-buang waktu. Lebih cocok kalau langsung menatap ke depan. Bagaimana bisa terkenal? Saya pikir itu lebih penting. Optimis: juara dan terkenal sebagai tonggak yang harus dicapai.
Ini sekadar saran saja. Ada beberapa langkah untuk beras Indramayu menjadi terkenal. Setidaknya tiga langkah branding, menurut saya, yang harus ditempuh.