Agus menyebut RW 08 sebagai kampung peduli inflasi. Karena ketika harga sayuran meningkat, katanya, diterapkan pola urban farming atau praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di sekitar kota. Di setiap sudut gang, RW satu ini selalu terjaga kebersihannya. Karena banyak tempat sampah yang diletakkan di titik tersebut.
Pun hampir di setiap rumah selalu ada tanaman dalam pot. “Kita memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Lalu diberdayakan. Hasil dari apa yang diperoleh membuat kita konsisten melalukan itu,” jelasnya. (*)