JAKARTA- PKB memastikan mengajukan Ketum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk bertarung di Pilpres 2024 mendatang. Ketua DPP PKB Daniel Johan menyebut pengurus hingga grassroot PKB menginginkan Cak Imin maju.
Dia meyakini pengurus dan jaringan akar rumput partai lain juga menginginkan pimpinannya yang maju menjadi capres. “Basis struktur dan akar rumput memang sangat mendorong Cak Imin untuk maju sebagai capres. Saya rasa semua kader partai akan seperti itu,” ujar Daniel di Jakarta, Minggu (10/10).
Menurutnya, sampai saat ini pihaknya belum memastikan dipastikan siapa yang akan mendampingi Cak Imin pada Pilpres 2024 mendatang. PKB, lanjutnya, membuka peluang untuk berkoalisi dengan parpol manapun.
“Untuk pasangan masih sangat terbuka dan dinamis. Kita welcome kepada semua kekuatan. Yang penting saat ini kita perkuat dukungan rakyat. Semua kader PKB di semua tingkatkan diminta semakin memperkuat koalisi dengan rakyat,” paparnya.
Dalam politik, kata Daniel, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Bahkan, soal kemungkinan pasangan Prabowo dan Cak Imin sebagai capres dan cawapres di 2024. Beberapa lembaga telah menyelenggarakan survei simulasi capres-cawapres 2024. Prabowo selalu berada di posisi puncak.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan maju lagi dalam di Pilpres 2024 mendatang. Keputusan ini membuat sejumlah partai politik (parpol) lain bereaksi. Salah satunya PKS.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut pihaknya menghormati strategi Gerindra. Menurutnya, PKS telah memutuskan mengusung Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri. “Tiap partai punya strategi dan kebijakannya sendiri. Silakan saja,” ujar Mardani di Jakarta, Minggu (10/10).
Menurutnya, masih terbuka kemungkinan berkoalisi PKS dengan Gerindra di Pilpres 2024 mendatang. “Habib Salim Segaf Al Jufri sebagi figur nasional dari kalangan ulama, berilmu, bijak, dan Insya Allah amanah,” jelas Mardani.
Namun, keputusan itu tidak membuat pintu komunikasi PKS dengan parpol lain tertutup. Dia menyatakan peluang berkoalisi dengan Gerindra tetap saja terbuka. “PKS akan membuka komunikasi politik dengan semua pihak. Termasuk partai politik dan lembaga lainnya. Bisa juga dengan Partai Gerindra. Apakah akan berkoalisi? Semua kemungkinan tetap ada. Namun, Majelis Syuro yang akan memutuskan,” terangnya.