Fauzan sendiri mengaku sudah mempersiapkan segala hal. Termasuk semua berkas yang berkaitan dengan pemeriksaan petugas Imigrasi. “Persiapan yang paling inti iman dan mental. Kalau paspor, kemudoan surat dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah, sudah ada. Beberapa surat lainnya juga ada. Termasuk kami barangkali setelah haji bisa belajar di sana. Berkas ijazah S1 dan sebagainya saya bawa,” ujarnya.
Fauzan mengaku ini langkah nekat. Aplagi ia baru belajar sepeda dalam waktu 1 bulan. Bahkan sepeda yang digunakan dibeli dengan modal seadanya yang berasal dari tabungan pribadi. “Memang nekat. Saya latihan 1 bulan dengan modal seadanya saya miliki. Termasuk sepeda ini dari uang tabungan. Karena memang saya sudah niat ke Makkah,” ucapnya.
Ya, dari kenekatan itu, Fauzan hanya bisa berharap perjalanannya aman dan lancar hingga nanti sampai di Makkah. Dan, tentunya dia bisa melaksanakan ibadah haji.
Untuk urusan keluarga, yaitu sang istri Dian Ayu Rizky dan satu anak mereka, Fauzan titipkan kepada orang tuanya dan diberi nafkah semampunya. “Saya tetap teguh untuk pergi ke Makkah karena sudah ridho keluarga. Awalnya keluarga khawatir karena saya pakai sepeda. Tapi setelah dijelaskan, mereka bisa mengerti. Saya yakin bisa sampai sana. Saya optimis,” tutupnya. (*)