Selain keluarga, tadi malam juga ditemani teman-teman ngebecak Kasmin. Mereka juga antusias mengetahui rencana monumen becak di depan kantor desa itu. Tujuannya, kata Surtoni, agar kuwu selalu ingat dari mana dia berasal. Ketika sah memimpin kelak.
Sehingga diharapkan selalu jadi pemimpin yang amanah. Peduli terhadap rakyat kecil. Serta memperjuangkan hak-hak mereka. Perbincangan serius dengan keluarga dan rekan-rekan seperbecaan Kasmin, hanya disenyum-senyumi Sumiyati.
Tapi, Sumiyati sore kemarin juga bak seorang ratu. Dia diarak menggunakan becak. Dikawal pendukung-pendukung suaminya. Mereka merayakan kemenangan calwu yang dipilihnya.
Becak yang ditumpangi Sumiyati didorong oleh Saroni. Dia adalah adik kandung Kasmin. “Didorong aja, ngga bisa dinaikin. Karena padat. Masyarakat pada ikut merayakan kemenangan,” ungkap Saroni, yang sehari-hari tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah, itu.
Dia sudah berkeluarga di sana. Memiliki dua orang anak. Sengaja pulang hanya untuk mendukung kakaknya. Sekadar informasi, kemenangan Kasmin di pilwu ini tanpa harus mengeluarkan jurus serangan fajar. Justru dia yang banyak menerima bantuan dari tetangga dan masyarakat sekitar Jungjang.
Ekonomi Kasmin dan keluarga terbilang pas-pasan. Yang mayoritas masyarakat pada umumnya punya, tak dirasakan Kasmin. Misalnya saja kendaraan. Dia tidak punya motor. Hanya punya kendaraan roda dua andalan: becak. Dan begitu sulit untuk menghubungi Kasmin secara daring. Bukan karena dia sombong. Tapi karena memang tak punya handphone.
Selain ngebecak, Kasmin juga sering memenuhi permintaan untuk jadi kuli panggul sayuran di Pasar Desa Jungjang. Biasa dia lakukan selepas ngebecak -di malam hari. 2021 adalah kali kedua dia mencalonkan sebagai kuwu. Di 2015 dia gagal. Tekad yang kuat dan dorongan dari keluarga serta warga sekitar tempat tinggal, membuat Kasmin percaya diri untuk maju kembali.
Isu mahar politik yang membutuhkan biaya tak sedikit tak membuat pria kelahiran 9 Juni 1972 ini gentar. Di mana ada kemauan dan tujuan yang mulia, kata dia, pasti selalu ada jalan. Benar saja. Biaya kampanye seperti pemasangan baliho dan lain-lain, banyak disumbang dari masyarakat. Terutama mereka dari Blok Karanganyar -tempat tinggal Kasmin.