JAKARTA- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menolak desakan pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) buntut penangkapan salah seorang pengurus MUI oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri. Ia menegaskan pemerintah maupun masyarakat masih membutuhkan eksistensi MUI.
“Saya sebagai pribadi jelas menolak dan meminta semua pihak menahan diri karena bagaimanapun juga MUI adalah lembaga yang kita butuhkan, yang berdiri sejak lama,” kata Bamsoet di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/11).
Ia mempersilakan aparat penegak hukum memproses pihak-pihak yang telah ditangkap sesuai prosedur. Kendati, ia berharap penangkapan itu tidak dikaitkan dengan MUI secara kelembagaan.
“Bahwa ada yang patut diduga terlibat yang sudah terjadi, silakan diproses dengan aturan perundangan yang ada. Namun jangan rusak lembaga MUI-nya,” tegas Bamsoet.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyayangkan munculnya isu pembubaran MUI usai salah satu pengurusnya ditangkap Densus 88 Antiteror Polri terkait dugaan tindak pidana terorisme.
Menurutnya, tuntutan pembubaran Majelis MUI berlebihan dan tidak rasional. “Seperti banyak jawaban yang diberikan oleh para tokoh masyarakat, pimpinan ormas, pimpinan negara, tuntutan itu memang sangat tidak rasional. Saya sependapat itu dengan pendapat para tokoh itu,” tegas Ma’ruf, Selasa (23/11).
Ma’ruf menyebut apabila ada masalah di dalam sebuah organisasi, maka yang harus dibenahi adalah masalahnya, bukan pembubaran organisasi. Ia meyampaikan bila semua masalah ditangani dengan cara tersebut maka tidak akan selesai.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya juga menegaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak memiliki hubungan dengan terduga teroris yang ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri di Bekasi, Jawa Barat.
“Penangkapan ketiga terduga teroris tersebut tidak dilakukan di Kantor MUI, sehingga jangan berpikir kalau itu penggerebekan di Kantor MUI dan (penangkapan) tidak terkait urusan MUI, karena memang tidak ada hubungan antara (terduga) teroris itu dengan MUI,” kata Mahfud MD usai bertemu Ketua MUI Prof KH Miftachul Akhyar di Jakarta, Senin (22/11).
Dalam kesempatan itu, Mahfud turut mengklarifikasi pemerintah dan aparat penegak hukum tidak pernah mengaitkan terduga teroris dengan MUI. “Penegak hukum dalam hal ini Densus juga tidak pernah mengumumkan dan mengatakan yang bersangkutan adalah pengurus MUI. Tidak pernah, polisi maupun Densus,” ujar Mahfud.