Sementara berdasarkan data BPBD, tercatat selama tahun 2017-2020, ada 71 kejadian banjir yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Cirebon. Ada satu kelurahan masuk zona merah, yakni Kalijaga. Di wilayah itu ada 8-10 kejadian.
Sedangkan untuk 13 kelurahan yang ada di Kota Cirebon yakni Pekalangan, Pekalipan, Lemahwungkuk, Kesenden, Kebonbaru, Sukapura, Kejaksan, Sunyaragi, Karyamulya, Pekiringan, Kesambi, Larangan, dan Argasunya masuk dalam zona hijau dengan 0-3 kejadian.
Serta ada zona kuning yakni 4-7 kejadian terjadi di 8 kelurahan yang ada di Kota Cirebon. Yakni Kelurahan Jagasatru, Panjunan, Kasepuhan, Pulasaren, Pegambiran, Drajat, Kecapi, dan Harjamukti.
Seperti diketahui, sedikitnya 13 kota/kabupaten di Jawa Barat diprediksi rawan banjir akhir November ini. BMKG Stasiun Geofisika Bandung menyatakan daerah rawan tersebut berstatus waspada banjir hingga banjir bandang.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengungkapkan potensi di 13 kota/kabupaten di Jawa Barar itu diprediksi sesuai prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast (IBF) dengan memperhitungkan potensi dampak yang akan terjadi akibat perubahan cuaca yang terjadi saat ini.
Dari 13 wilayah itu, area Ciayumajakuning termasuk di dalamnya. BMKG sudah meminta para pihak untuk mengantisipasi dampak yang bisa terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi. BMKG juga memastikan puncak musim hujan terjadi pada Desember 2021 hingga Januari 2022. (jrl)