“Saya sudah titip ke Kapolri. Jika ada Kapolda yang tidak bisa menjaga investasi, diberi peringatan. Kalau memang sulit, nggak bisa mengawal, nggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf. Saya memang nggak bisa ngomong keras. Tapi udah, kalau nggak bisa, ganti saja,” tegas Presiden Jokowi.
Menurutnya, investasi pada tahun ini mencapai Rp900 triliun. Selanjutnya, pada kuartal III-2021 target yang tercapai sudah Rp659 triliun. Sementara pada 2022 mendatang, target investasi mencapai angka sebesar Rp1.200 Triliun.
“Kunci pemulihan serta pertumbuhan ekonomi bukan dari APBN saja. Kontribusi terbesarnya justru berasal dari investasi. “Saya hanya ingin titip jajaran Polri dari pusat sampai daerah, kawal dan jaga betul investasi. Kunci kita di investasi. Bukan di APBN. Supaya tahu APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 15-18 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Artinya 85 persen perputaran uang dan pertumbuhan ekonomi ada di swasta dan BUMN,” paparnya.
Warning Presiden berikutnya adalah soal penanganan Covid-19. Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi telah berefek ke segala bidang. “Jangan dianggap remeh. Berdampak kepada inflasi yang naik. Artinya masyarakat membeli sesuatu jadi mahal. Hati-hati jajaran Polri harus tahu,” kata Jokowi.
“Pandemi juga berdampak kepada kenaikan harga produsen. Biaya produksi naik. Kelihatannya tidak berdampak apa-apa kenaikan biaya itu. Kalau biaya produsen naik di konsumen naik. Masyarakat berat kalau mau beli sesuatu,” tambah Jokowi.
Presiden juga menyampaikan perkembangan Covid-19 di Indonesia telah berubah. Dari sebelumnya mencapai 56.757 kasus per hari (Juli), dan kini sampai 2 Desember mencapai 311 per hari. “Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Polri dan TNI yang betul-betul saya lihat pelaksnaan di lapangan mati-matian,” puji Jokowi.
Dia lantas menyindir perwira Polri yang takut dicopot jika tidak dapat mengendalikan Covid-19 di provinsi, kota, atau kabupatennya. “Saya sudah titip kepada Kapolri. Hati-hati Kapoldamu kalau kira-kira ini naik terus besok saya akan perintah untuk ganti. Ternyata turun-turun-turun, artinya semua takut dicopot,” tandas Presiden Jokowi.