RESPONS POLRI
Sementara itu, sindiran itu langsung direspons Mabes Polri. Korps Bhayangkara menegaskan tidak akan segan melakukan penegakan hukum secara profesional kepada anggota yang sowan ke ormas-ormas yang dikenal berbuat pelanggaran hukum.
“Marwah organisasi harus tetap dijaga. Polri tidak segan-segan melaksanakan penegakan secara profesional dan proporsional,” tegas Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (3/12).
Ke depan, Polri akan menekankan kepada jajaran agar tidak boleh sowan ke sesepuh ormas. Terlebih, ormas yang bermasalah. Selain itu, jajaran Polri juga diminta untuk tidak ragu menegakkan hukum. “Intinya agar jangan ragu-ragu melaksanakan penegakan hukum tanpa pandang bulu,” tutur Dedi.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengklaim sebelum seruan Presiden Jokowi itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sudah melakukan hal itu.
“Saya rasa itu hal benar. Kapolda sampaikan berulang kali di Polda Metro dalam rangka penegakan hukum berkeadilan tak perlu sowan-sowan ke ormas, buat apa? Kalau ormas salah ya tindak,” kata Endra Zulpan, Jumat (3/12).
Perwira menengah Polri itu mengatakan tindakan tegas tersebut sudah diperlihatkan saat ormas Pemuda Pancasila (PP) membuat ricuh saat unjuk rasa di depan Gedung DPR RI beberapa waktu lalu.
Terbukti, beberapa anggota ormas yang menyalahi aturan dan undang-undang diproses secara hukum. “Pemuda Pancasila salah kami tindak. FBR salah, ditindak, tak perlu sowan-sowan,” kata Zulpan.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 itu mengimbau seluruh jajaran Polda Metro Jaya untuk mengikuti seruan Presiden dan Kapolda. Zulpan mengatakan kunjungi rakyat kecil jauh lebih berguna daripada sowan ke ormas perusuh. “Jadi, imbauan Pak Presiden kami apresiasi dan kami siap laksanakan. Kami sudah laksanakan jauh-jauh hari sebelumnya sesuai perintah Pak Kapolda,” kata Zulpan. (rh/fin/jrl/jpnn)