Terkait kasus yang menjeratnya, Gotas pun menampik jika ia telah menjadi korban politik. Meskipun banyak rekan-rekannya yang mengatakan bahwa kasus ini sengaja dimunculkan agar karir politiknya meredup, tapi kemudian tidak menjadi alasan bahwa ia menjadi korban politik.
“Kesalahan kemarin harus diperbaiki. Saya tidak merasa jadi korban politik. Walaupun banyak yang mengatakan demikian, tapi saya selalu berserah diri kepada Allah SWT dan yakin kalau ini semua bukan karena saya menjadi korban politik,” tandas Gotas.
Ia bahkan mengakui hubungannya dengan mantan bupati Sunjaya Purwadisastra biasa-biasa saja. Tak ada ketegangan ataupun sakit hati. Ia bahkan intens berkomunikasi dengan Sunjaya. “Pak Sunjaya tadi WhatsApp saya, dia ngucapin selamat atas kebebasan saya. Bahkan tadi Pak Sunjaya masih manggil saya dengan sebutan Pak Wabup. Jadi antara saya dengan Pak Sunjaya tidak ada masalah, hubungan kita baik-baik saja,” jelasnya.
Mantan ketua DPRD dua periode tersebut menegaskan ia tidak menaruh sakit hati pada siapapun terkait apa yang sudah ia alami. Bahkan Gotas mendoakan jika ada pihak-pihak yang membencinya agar selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. “Saya tidak sakit hati pada siapapun. Bahkan saya doakan orang yang menyakiti saya diberikan kesehatan. Itu pun kalau ada, karena saya merasa tidak ada yang menyakiti saya,” ungkapnya.
Terkait langkah selanjutnya di partai politik, Gotas mengaku akan aktif kembali di PDIP. Sebagai kader asli PDIP, ia mengaku berhutang banyak hal ke PDIP sehingga berkewajiban untuk membantu mengembalikan kejayaan PDIP di Kabupaten Cirebon.
Namun demikian, ia belum memutuskan apakah akan aktif di DPC, DPD, atau di DPP. “Saya sudah ngobrol dengan Mas Ono (Ono Surono, ketua DPD PDIP Jawa Barat) terkait rencana aktif kembali di PDIP. Saya ini kan dibesarkan oleh PDIP, sehingga pasti akan kembali ke PDIP. Tapi nanti kita lihat, saya juga belum tahu akan ditaruh di mana di struktur PDIP,” katanya.
Ia jugamengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantunya selama berada di dalam tahanan, dari mulai bupati, wabup, ketua DPRD, semua masyarakat Kabupaten Cirebon, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. “Saya terima kasih sekali banyak pihak yang membantu. Bupati sendiri sudah komunikasi langsung lewat HP, kalau Bu Wabup (Wahyu Tjiptaningsih, red) saya belum punya nomornya jadi belum komunikasi langsung,” ujarnya.