CIREBON- Wacana perluasan wilayah Kota Cirebon dengan mengambil enam kecamatan dari Kabupaten Cirebon masih terus mengemuka. Bahkan bisa saja ada opsi jajak pendapat; meminta warga menentukan pilihan. Tapi, juga tak semudah itu. Karena keputusan finalnya tetap di kepala daerah dan DPRD sebagai representasi warga Kabupaten Cirebon.
Hal itu seperti disampaikan Drs Abraham Muhammad. Pertama, mantan staf ahli bupati bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan itu mengaku tidak aneh dengan isu pencaplokan wilayah Kabupaten Cirebon oleh Kota Cirebon.
Menurut Abraham, wacana ini punya motif sendiri. Ia menduga hal tersebut bukan semata mendekatkan pelayanan maupun pengembangan wilayah, melainkan lebih motif politis. “Kalau komoditas politik, sudah lebih baik fokus saja ke urusan masing-masing. Dan ini kan sudah sejak dulu, kenapa baru ribut-ributnya sekarang,” ujarnya, kemarin.
Abraham mengatakan batas wilayah dan kewenangan sudah diatur sedemikian rupa. Sehingga tidak perlu lagi ada wacana perluasan wilayah. “Kalau alasannya wilayah hukum, di Polda Metro dan Polda Jabar saja tidak masalah. Ada wilayah Jabar yang masuk Polda Metro tidak kemudian menjadi dasar wilayah Jabar dicaplok DKI Jakarta,” imbuhnya.
Ia pun meminta kepada pihak terkait, dalam hal ini DPRD dan Bupati Cirebon untuk tidak menyikapi persoalan ini dengan serius. Wacana tersebut, kata dia, kuncinya ada di DPRD dan bupati. “Kalau pun ada jajak pendapat (warga menentukan masuk kota atau kabupaten, red) tapi kan eksekusinya (keputusan akhir, red) di DPRD dan bupati yang merupakan representasi dari masyarakat Kabupaten Cirebon,” tegas Abraham.
Pria yang kini menjabat Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon itu mengatakan hubungan baik yang terjalin sejak dulu antara Kota/Kabupaten Cirebo jangan dirusak dengan agenda politik yang justru merugikan. “Apalagi wilayah yang akan dicaplok itu sudah jadi wilayah maju dan berkembang yang sangat vital bagi Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Abraham mengatakan Kota Cirebon baiknya fokus pada pengembangan kawasan sendiri. “Kota sebaiknya fokus menata kawasannya sendiri. Lagi pula di kota juga masih butuh perhatian pemda terkait bagaimana wilayah selatan kota dan daerah pesisir yang masih belum tergarap secara serius,” ungkapnya.