CIREBON- Pemkot Cirebon sudah siap menggelar suntik vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster. Sudah bisa dimulai pekan depan. Sasaran awal adalah lansia, warga yang memiliki komorbid, nakes, ASN, TNI/Polri dan para pekerja sektor publik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan vaksinasi booster bisa digelar setelah vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun tuntas pada 21 Januari 2022 untuk dosis pertama.
“Jadi sekarang kita fokus di anak-anak sampai selesai tanggal 21 Januari 2022. Selepas anak-anak dosis pertama, baru kita bisa garap booster. Sekalian masih menunggu regulasi. Anak-anak juga dosis kedua kita jadwalkan mulai 28 Januari,” tutur Agus kepada Radar, kemarin.
Pemkot, kata sekda, masuh menunggu juklak dari pusat. Juga pengusulan stok vaksin. Terkhusus menyesuaikan dengan rencana penyuntikan. Apakah di dalamnya nanti homologos ataupun heterologos. Menurut sekda, boleh juga diberlakukan dengan ½ dosis Sinovac atau ½ dosis jenis vaksin lainnya.
“Kalau homologos vaksin dosis 1 dan 2 pakai Sinovac, nanti dosis ketiganya Sinovac. Atau heterologos, vaksin 1 dan 2 nSinovac, maka dosis ketiganya bisa Aztrazeneca, Moderna, atau Pzifer. Nanti kita lihat. Tergantung stok di provinsi,” ungkapnya.
Sekda juga mengungkapkan, sesuai dengan yang disampaikan Presiden Jokowi, maka fase awal vaksinasi booster adalah lansia dan kelompok rentan. Kemudian, pelayan publik, termasuk ASN, TNI, Polri, media, dan lainnya. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga juga akan dikhususkan untuk masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua lebih dari 6 bulan sejak penyuntikan. “Enam bulan sejak dosis kedua. Kalau lebih boleh divaksin sesuai prioritas yang ada,” tandas Agus Mulyadi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes dalam keterangannya mengungkapkan setidaknya 44.000 warga lansia dan penderita komorbid akan diprioritaskan menjadi penerima awal vaksinasi booster di Kota Cirebon. Rencananya, kata Edy, dimulai pekan depan. “Berdasarkan arahan pemerintah pusat, vaksinasi booster ini akan menyasar sekitar 26.000 warga lansia dan 18.000 orang dengan penyakit penyerta,” ungkap Kadinkes Edy saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (13/1).