Kadinkes juga menyampaikan pelaksanaan vaksinasi booster itu akan dilakukan bagi mereka yang sudah enam bulan mendapatkan vaksinasi dosis kedua. “Rata-rata mereka sudah vaksin kedua lebih dari enam bulan,” katanya. Masih kata Edy, syarat penerima vaksin lainnya adalah usianya lebih dari 18 tahun. Selepas dari lansia dan yang memiliki komorbid, vaksin booster akan diberikan kepada anggota TNI, Polri, ASN, hingga pelayan publik lainnya. “Saat ini kami masih menunggu dropping dari provinsi. Insya Allah kalau sudah ada, minggu depan (minggu ketiga Januari, red) sudah bisa gelar vaksin booster. Dari pusat ke provinsi, provinsi ke Cirebon,” jelas Edy.
Namun demikian, pihaknya belum dapat memastikan jenis vaksin booster yang akan digunakan. Bisa saja, Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, ataupun Moderna. “Bisa saja homolog atau heterolog. Kita sesuaikan dengan logistic,” tambahnya.
Untuk mekanisme pelaksanaan, nantinya puskesmas akan mengejar terlebih dahulu pelaksanaan vaksinasi booster untuk lansia. Kemudian menyasar masyarakat dengan penyakit penyerta.
Edy juga memastikan, vaksinasi penguat tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi Covid-19 untuk anak dan imunisasi rutin yang dilakukan dinkes. Seperti polio dan BCG (Bacillus Calmette-Guerin). “Kita tempur terus. Jadi saya rasa, nakes kami sudah berpengalaman lebih dari 1,5 tahun pandemi. Jadi sudah biasa. Kami siap memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat nanti,” ujarnya.
Stok vaksin di Kota Cirebon saat ini, jelas Edy, berjenis Sinovac mencapai 50.000 dosis yang sudah dipersiapkan untuk vaksinasi dosis kedua dan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Berdasarkan data saja Cakupan vaksinasi dosis pertama di Cirebon sudah melebihi target dengan total 275.614 dosis pertama atau 105,12 persen, sedangkan dosis kedua 81,69 persen atau 214.185 orang.
Serta 1,40 persen untuk dosis ketiga atau 3.676 tenaga kesehatan. Adapun capaian vaksinasi anak dosis pertama baru 11.866 atau 38 persen dari target 31.187 orang. Vaksinasi itu ditargetkan tuntas pada 21 Januari. (jrl)