“Jadi sekarang kita fokus di anak-anak sampai selesai tanggal 21 Januari 2022. Selepas anak-anak dosis pertama, baru kita bisa garap booster. Sekalian masih menunggu regulasi. Anak-anak juga dosis kedua kita jadwalkan mulai 28 Januari,” tutur Agus kepada Radar, kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes dalam keterangannya mengungkapkan setidaknya 44.000 warga lansia dan penderita komorbid akan diprioritaskan menjadi penerima awal vaksinasi booster di Kota Cirebon. Rencananya, kata Edy, sudah bisa dimulai pekan ini.
“Berdasarkan arahan pemerintah pusat, vaksinasi booster ini akan menyasar sekitar 26.000 warga lansia dan 18.000 orang dengan penyakit penyerta,” ungkap Kadinkes Edy.
Kadinkes juga menyampaikan pelaksanaan vaksinasi booster itu akan dilakukan bagi mereka yang sudah enam bulan mendapatkan vaksinasi dosis kedua. “Rata-rata mereka sudah vaksin kedua lebih dari enam bulan,” katanya.
Masih kata Edy, syarat penerima vaksin lainnya adalah usianya lebih dari 18 tahun. Selepas dari lansia dan yang memiliki komorbid, vaksin booster akan diberikan kepada anggota TNI, Polri, ASN, hingga pelayan publik lainnya. “Saat ini kami masih menunggu dropping dari provinsi. Insya Allah kalau sudah ada, minggu depan (minggu ketiga Januari, red) sudah bisa gelar vaksin booster. Dari pusat ke provinsi, provinsi ke Cirebon,” jelas Edy.
Namun demikian, pihaknya belum dapat memastikan jenis vaksin booster yang akan digunakan. Bisa saja, Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, ataupun Moderna. “Bisa saja homolog atau heterolog. Kita sesuaikan dengan logistik,” tambahnya. (jrl)