Di atas itu semua, Kiai Maman pun meminta masyarakat Jawa Barat untuk berjiwa besar, memaafkan, dan melupakan untuk kepentingan persatuan bangsa Indonesia. Ia mengajak masyarakat Sunda bangkit dan semakin melestarikan bahasa Sunda di berbagai tempat dan kesempatan.
Kekecawaan juga disampaikan budayawan yang juga penulis buku berbahasa Sunda, Oom Somara De Uci. Menurut Oom Somara, Arteria mesti belajar lagi soal falsafah Bhineka Tunggal Ika. “Keragaman, di mana Sunda itu berada, adalah kekayaan negeri yang mesti disyukuri. Atas alasan itu kita nyaman berbangsa dan bernegara,” kata Oom Somara.
Hal senada diungkapkan tokoh Sunda asal Kabupaten Majalengka Drs H Tete Sukarsa MH. Menurut pria asal Bandung yang tinggal di Desa Ciborelang Kecamatan Jatiwangi itu, pernyataan Artalia Dahlan menjadikan masyarakat Sunda terbangun.
Pria yang juga Ketua MPP DPD PAN Kabupaten Majalengka ini mengatakan adanya reaksi yang luar biasa dari masyarakat Sunda hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi para wakil rakyat atau politisi agar lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataan. (ade/ono/bae/ara)