CIREBON- Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Kuningan dan Cirebon menyebabkan Sungai Singaraja dan Sungai Cimanis meluap, Minggu malam (30/1). Dan, meluapnya Sungai Singaraja berdampak banjir hingga lebih dari satu meter di beberapa desa di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Salah satunya Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang. Kuwu Desa Tuk Karangsuwung Aziz mengatakan desanya termasuk desa yang terdampak banjir air luapan Sungai Singaraja. “Desa kita banjir karena meluapnya Sungai Singaraja,” ujar Azis saat dihubungi Radar, tadi malam.
Aziz mengungkapkan, luapan Sungai Singaraja merendam lebih dari 100 rumah warga. Terkait dengan ketinggian air, Aziz mengungkapkan lebih dari satu meter. “Sekitar 1 meter sampai dengan 1,5 meter. Itu ketinggian air di desa kami,” katanya.
Aziz mengungkapkan, pihaknya membuka dua titik pos pengungsian bagi warga yang mengungsi. Prioritas warga yang mengungsis adalah lansia dan anak-anak serta wanita. Selain Tuk Karangsuwung, desa lain du Kecamatan Lemahabang yang terdampak banjir adalah Desa Lemahabang Kulon, Desa Lemahabang, serta Desa Sigong.
Sementara itu di wilayah lain, yakni di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, juga mengalami banjir akibat luapan Sungai Cimanis. Sekdes Desa Beringin, Supriyadi, mengatakan luapan air Sungai Cimanis masuk ke desanya pada pukul 21.00. Ketinggian air tidak setinggi di Kecamatan Lemahabang. “Di kita sekitar 25 cm dari jalan. Nggak tahu apakah ini akan naik atau akan surut. Kami masih terus pantau,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon DR Alex Suheriyawan MPd mengatakan pihaknya langsung turun melakukan evakuasi, pertolongan, sekaligus pendataan. Menurut Alex ketinggian air berbeda-beda di masing-masing desa.
Alex mengungkapkan, penyebab banjir yakni intensitas hujan yang tinggi baik di hulu (Kuningan) maupun hilir sehingga menyebabkan Sungai Singaraja dan Sungai Cimanis meluap. (den)