Sebanyak 82 sekolah tingkat atas melakukan deklarasi anti tawuran, geng motor, dan narkoba. Deklarasi yang digagas Polres Cirebon Kota (Ciko) itu digelar secara serentak kemarin. Dipusatkan di SMKN 1 Kota Cirebon Jalan Perjuangan dan SMK Muhammadiyah Kedawung Kabupaten Cirebon.
=====================
UNTUK lokasi SMKN 1 Kota Cirebon tampak hadir Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH, Kapolres Ciko AKBP M Fahri Siregar SIK MH, Ketua DPRD Kota Cirebon Hj Affiati SPd, Sekda Drs H Agus Mulyadi MSi, Dandim 0614/Cirebon Letkol Inf Andi Hasbullah, Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Ainul Muslimin SE MTrHanla MM, serta Danyon Arhanudse 14/PWY Letkol ARH Dedi Hendrayatmoko.
Pada kesempatan itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar SIK MH mengatakan kegiatan deklarasi diikuti para pelajar dari 82 sekolah di wilayah hukum Polres Ciko. Terdiri dari SMA, SMK, dan MA. Setelah deklarasi, kata Fahri, akan dilanjutkan dengan pembinaan dan penyuluhan. Hal itu guna meminimalisir serta mencegah pelajar melakukan tindakan tawuran, geng motor, hingga narkoba.
Fahri mengapresiasi dukungan jajaran Forkopimda di Kota/Kabupaten Cirebon. “Ini bukti Forkopimda Kota Cirebon serius melakukan pencegahan dan penanganan tawuran pelajar, geng motor, dan narkoba. Dengan deklarasi ini, para pelajar bisa menyadari bahwa tawuran dan geng motor dan narkoba akan merugikan dirinya sendiri,” tuturnya.
Pihaknya pun akan tetap menempatkan anggotanya untuk mengantisipasi saat pada jam pulang sekolah. Selain itu, Polres Ciko juga membuat tim khusus untuk menindaklanjuti laporan masyarakat apabila ada anak-anak yang melakukan tawuran.
Sehingga, upaya pencegahan itu dapat berlangsung dengan maksimal. “Kita juga sudah siapkan hotline khusus untuk menerima laporan di 0815 7262 9112. Masyarakat bisa melaporkan di situ. Mudah-mudahan dengan upaya pencegahan ini bisa meminimalisir tawuran, geng motor, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba,” ujar Fahri.
Masih kata Fahri, pihaknya membentuk duta anti tawuran dengan melibatkan siswa agar dapat mengedukasi siswa lainnya soal tawuran. Di mana tawuran itu selain membahayakan orang lain juga membahayakan diri sendiri. “Jadi kami ke sekolah- sekolah lakukan pembinaan, termasuk membentuk duta anti tawuran,” kata Fahri.