CIREBON- Kasus Covid-19 di Ciayumajakuning dinilai mengkhawatirkan. Terkini, pada 15 Februari 2022, total kasus aktif di daerah-daerah tersebut sudah mencapai 300 kasus lebih di setiap daerahnya. Kemudian kondisi rumah sakit juga sudah mulai meningkat, khususnya di Kota Cirebon.
Di Kota Cirebon misalnya, kasus aktif menembus 320 kasus dengan 2 penambahan kasus meninggal dunia. Sedangkan di Kabupaten Cirebon kasus menembus 589 jiwa. Kasus meninggal dari angka 850 lebih menjadi 900 kasus per 15 Februari 2022.
Di Kabupaten Indramayu semakin parah. Kasus aktif Covid-19 di sana mencapai 763 kasus. Penambahan kasus terkonfirmasi total pada 15 Februari 2022 mencapai 199 kasus. Di Majalengka, per 14 Februari 2022 kasus aktif mencapai 324 jiwa. Sedangkan Kabupaten Kuningan mencapai 346 jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes menjelaskan, saat ini kondisi kasus Covid-19 di Kota Cirebon secara kerseluruhan sudah mulai meningkat. Bahkan, menurutnya, Kota Cirebon dari zona kuning menuju zona merah.
“Kasus aktif sekarang semakin meningkat. Saat ini saja sudah di angka 300 kasus lebih. Statusnya masih kuning. Namun, sekarang sudah menyebar ke masing-masing kelurahan yang ada di Kota Cirebon. Dari kuning ke arah merah,” tutur Kadinkes Edy kepada Radar, Selasa (15/2).
Edy juga menjelaskan penyebab terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di Kota Cirebon. Di mana rata-rata dikarenakan masyarakat yang kurang patuh akan protokol kesehatan (prokes).
“Penyebabnya mungkin sekarang masyarakat sudah kelelahan dan bosen akan prokes. Dan juga sprider (potensi penular, red) itu menyebar, jalan-jalan. Mereka keluar tanpa masker. Dan kebetulan yang ditemui tanpa masker. Jadi terpapar,” jelasnya.
Terlebih, menurut Edy, gempuran gelombang ketiga kasus Covid-19 yang berpotensi Omicron tersebut sudah mencapai lini pertahanan utama yakni, sektor kesehatan. Bahkan, beberapa dokter dan puskesmas terpapar Covid-19 untuk kesekian kalinya.
“Sejauh ini informasi yang didapatkan ada 9 puskesmas yang lockdown, beberapa sudah buka. Tapi terbaru ada Sitopeng, Pulasaren, dan Puskesmas Utara. Intinya kita sekarang dinkes sedang rontok,” tegasnya.
Termasuk juga di antaranya ada 6 dokter di beberapa puskesmas yang ada di Kota Cirebon yang terpapar kasus Covid-19. Belum lagi para tenaga kesehatan lainnya seperti perawat dan bagian lainnya yang terpapar di puskesmas. “Kita tutup sementara puskesmas itu untuk dilakukan swab. Kalau seandainya negatif, masuk lagi. Kalau positif kita tutup lagi. Mereka sudah terpapar sampai 3-4 kali rata-rata,” lanjutnya.