Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas panen kecaman. Kecaman bahkan datang dari PKB, partai tempat Yaqut bernaung. Gara-garanya, Menag Yaqut mengilustrasikan atau membandingkan kumandang azan melalui pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing. Menag pun diminta bertaubat; mengakui kekeliruannya dan menyampaikan permohonan maaf.
=====================
KETUA Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar merespons aturan penggunaan alat pengeras suara atau toa untuk masjid dan musala. Muhaimin pun meminta pemerintah tak perlu mengatur-atur soal toa masjid dan musala. “Soal toa itu kearifan lokal masing-masing aja. Pemerintah tidak usah ngatur-ngatur. Di semua kampung toa malah jadi hiburan, selain syiar agama. Cabut aja aturan-aturan yang gak perlu,” tegas Muhaimin di akun Facebook A Muhaimin Iskandar, Kamis (24/2).
Senada disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid. Ia bahkan meminta Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk bertaubat karena menyamakan kumandang azan dengan gongongan anjing. Jazilul mengatakan pihaknya menerima banyak keluhan terkait pernyataan Yaqut. Bahkan keluhan juga datang dari internal PKB sendiri yang merupkan partai asal Yaqut.
“Kami banyak menerima pesan, keluhan atas statemen viral itu. Kok bisa-bisanya kumandang suara azan di-qiyas-kan atau disamakan dengan suara gonggongan anjing,” terang Jazilul dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (24/2).
Ia menegaskan, berdasarkan hukum fikih, kumandang azan adalah wajib. Jadi, lanjutnya, tidak pantas bila azan dianggap sebagai gangguan. Apalagi dibandingkan atau disamakan dengan gonggongan anjing.
PKB, lanjut Jazilul, meminta Menag Yaqut bertaubat dengan mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
“Lha kok ini dianalogikan dengan gonggongan anjing. Astaghfirullah! Kami sarankan dengan hormat agar Menag meralat dan mengakui kesalahan analoginya,” tandas Jazilul.
Masih dari internal PKB, kritikan juga datang dari Maman Imanulhaq. Ia juga menyesalkan pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Dirinya pun menyarankan agar menag tak melulu membuat gaduh dengan pernyataan yang kontroversial.
Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini pun meminta pembantu Presiden Jokowi itu untuk fokus saja pada kerja dan ikhtiarnya dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama menuju visi yang telah diusung.