Pemerintah merelaksasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng (migor). Menyesuaikan dengan nilai keekonomian. Imbasnya, harga jadi liar. Rupa-rupa. Di Cirebon, Tim Monitoring Kota Cirebon terus bergerak melakukan pengawasan. Memastikan minyak goreng tetap tersedia untuk kebutuhan masyarakat.
===================KAMIS siang (17/3), tim monitoring yang terdiri dari jajaran Forkopimda dan Satgas Pangan Kota Cirebon itu bergegas menuju sejumlah minimarket dan pasar swalayan. Tetap sama, tujuannya memastikan minyak goreng tersedia bagi masyarakat. Termasuk curah ataupun kemasan.
Sidak dilakukan di beberapa lokasi. Seperti Indomaret, Surya Toserba, Asia Toserba, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan gudang distributor yang berada di Jalan Buyut Pronggol, Kecamatan Lemahwungkuk. Dari beberapa peninjauan itu, ada yang kehabisan stok, ada yang masih punya stok.
Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH kepada wartawan mengatakan dalam sidak tersebut ditemukan beberapa lokasi yang tak punya stok minyak goreng. Di antaranya pada salah satu Indomaret dan di Asia Toserba.
Menurut kapolres, hal itu lantaran masih menunggu jadwal pendistribusian. “Menurut informasi pengelola minimarket, pendistribusian dari gudang itu 2 hari sekali. Mudah-mudahan malam ini (tadi malam) dan besok (hari ini) sudah terdistribusi. Sedangkan untuk pasar swalayan, stok akan dikirim oleh distributor pada besok hari (hari ini),” ujar Fahri.
Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya itu menjelaskan, ada juga di pasar swalayan lainnya yang memiliki stok minyak goreng. Bahkan, kemasan premium dan sederhana sejak relaksasi harga eceran tertinggi (HET), stok minyak goreng (migor) di lokasi tersebut dapat dikatakan melimpah.
“Kita lihat masih tersedia. Namun untuk harga eceran tertinggi sudah diserahkan kepada mekanisme pasar. Kita pantau terhadap harga yang ada di kemasan premium dan sederhana,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan juga, di beberapa minimarket dan pasar swalayan, harga minyak goreng masih bervariasi. Ada yang Rp23.900, ada yang Rp24.100, dan ada yang berkisar Rp26.000 per liternya. “Kita lihat barang memang sudah tersedia di lokasi dan kita akan awasi itu dengan betul-betul,” tambah kapolres.