Namun yang pasti, kata dia, momen bulan puasa juga turut mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Meskipun hingga saat ini belum ada peningkatan daya beli yang signifikan. “Malah cenderung menurun karena harga harga semuanya lagi mahal,” katanya.
Neli menuturkan, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas cabai merah, baik cabai merah keriting maupun cabai merah besar. Cabai merah berangsur mengalami kenaikan dalam tiga pekan terakhir. Dari yang sebelumnya dijual di angka Rp30 ribu kini menjadi Rp50 ribu per kilogram. Cabai rawit merah kini dijual Rp70 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 ribu.
Hal yang sama terjadi pada komoditas lain seperti bawang putih yang naik dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram kini menjadi Rp40 ribu per kilogram. Sementara bawang putih dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram kini menjadi Rp35 ribu per kilogram.
“Tomat, sebelumnya Rp12 ribu per kilogram sekarang naik jadi Rp15 ribu per kilogram. Kalau kentang dari Rp12 ribu per kilogram, sekarang Rp16 ribu per kilogram. Rata- rata naik,” paparnya.
Ya, kian hari harga-harga kebutuhan dasar masyarakat terus meningkat. Mulai dari kenaikan minyak goreng hingga hilangnya solar dari peredaran di pasaran. Kondisi ini wajar dikeluhkan oleh masyarakat.
Dari sektor minyak goreng contohnya. Pergantian kebijakan yang terus menerus terjadi membuat masyarakat geram. Awal, minyak goreng kemasan dan curah tembus di angka Rp19.000 per liter. Hingga akhirnya pemerintah menurunkan menjadi Rp14.000 dengan kebijakan HET untuk kemasan dan Rp11.500 untuk curah.
Namun, kebijakan HET kemasan tiba-tiba dicabut akibat kelangkaan yang terjadi di pasaran. Hingga akhirnya migor kemasan menjadi barang yang ditentukan mekanisme pasar hingga mencapai Rp23.000-25.000 per liter dan Rp45.000-50.000 per dua liter. Sedangkan untuk HET curah dinaikan menjadi Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram.
Tiba-tiba minyak goreng kemasan selepas pencabutan HET membanjiri pasaran. Sejumlah masyarakat mulai berbondong membeli walau harganya tinggi. Terpantau di beberapa supermarket dan minimarket seperti Lottemart, Hypermart, Superindo, Asia, Surya Toserba, hingga Yogya, minyak goreng kemasan bertaburan. Stok jarang kosong di lapangan. Bahkan, supplier menawarkan dengan sekuat tenaga harga-harga yang ada.
Semua Serba Mahal
