Puncak aksi mahasiswa seluruh Indonesia terjadi kemarin. Sejumlah tuntutan disampaikan. Salah satunya penegasan bahwa Pemilu 2024 berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Presiden Jokowi juga kembali menegaskan Pemilu 2024 akan berjalan sesuai waktunya. Tak ada penundaan dan tak ada perpanjangan jabatan presiden tiga periode.
 =================
 UNJUK rasa mahasiswa juga terjadi di Wilayah III Cirebon kemarin. Di Kota Cirebon, mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Cirebon Menggugat menggelar demo di Jalan Siliwangi. Demo itu sempat berlangsung ricuh.
Ada korban luka hingga patah kaki. Hingga azan Magrib mahasiswa baru membubarkan diri setelah ditemui ketua dan 3 anggota DPRD Kota Cirebon.
Pantauan Radar, mahasiswa konvoi dengan berjalan kaki melintas jalan protokol di Kota Cirebon. Titik kumpul di Jalan Siliwangi. Dengan rencana aksi di Halaman Gedung DPRD Kota Cirebon. Tapi sesampainya di depan Kantor Inspektorat Kota Cirebon, dihadang polisi. Sebanyak 2 mobil water canon disiagakan dalam aksi unjuk rasa yang digelar serentak Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tersebut.
Selain mahasiswa, terlihat pelajar yang masih mengenakan seragam putih abu-abu. Beberapa dari pelajar itu mengenakan sweater. Mereka ikut bergabung dengan para mahasiswa yang mengenakan almamater kampus masing-masing. Tiba di Jalan Siliwangi atau di depan Kantor Inspektorat sekitar pukul 3 menjelang sore, terjadi perbincangan bersilangan antara polisi dan mahasiswa.
Ya, mahasiswa ingin melakukan orasi di halamam Gedung DPRD Kota Cirebon. Tapi polisi melarang. Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar mengizinkan mahasiswa melakukan audiensi dengan DPRD hanya 50 orang perwakilan. Yakni untuk mengindari hal yang tidak diinginkan seperti kericuhan yang dapat merusak fasilitas gedung. Karena Gedung DPRD merupakan bagian dari objek vital.
Tapi mahasiswa menolak. Mereka ingin berunjukrasa di halaman Gedung DPRD Kota Cirebon dengan semua peserta aksi. Negosiasi berlangsung alot. Tensi sempat tinggi-mereda. Dan terus seperti itu hingga sore. Sempat terjadi aksi saling dorong. Bahkan ricuh.
Peserta aksi dikabarkan ada yang mengalami patah kaki dalam insiden tersebut. Serta beberapa lagi mengalami luka-luka. Mobil ambulance datang dan membawa mereka ke rumah sakit. Salah seorang mahasiswa Universitas Gunung Jati (UGJ), Eldian, mengalami luka di bagian telinga.