Selain 23 gerbang tol, adapula enam titik penyempitan ruas jalan tol. Menurut Sigit dalam kondisi normal hal ini tak akan menjadi masalah. Hanya saja, apabila volume kendaraan sudah mulai meningkat, penyempitan atau bottle neck itu akan menjadi masalah. “Dari 4 lajur menjadi 2 lajur di ruas jalan tol Tangerang-Merak km 26, kemudian arah Cikampek mulai km 48 sampai km 50 ada perubahan 5 lajur menjadi 3 lajur,” ujar Sigit.
Selain itu, penyempitan ruas jalan tol juga ada di Cikampek km 31 sampai km 37 ada perubahan dari 4 lajur menjadi 3 lajur, seterusnya di km 70 sampai km 72 3 lajur menjadi 2 lajur. Selanjutnya, arah Jakarta dan sebaliknya 6 lajur menjadi 3 lajur pada saat arus balik nanti dan di km 54 dari 5 lajur menjadi 3 laju.
Lebih lanjut Sigit memprediksi arus mudik tahun ini akan sangat besar. Hal ini lantaran sejak awal pandemi di 2020, baru tahun ini pemerintah memperbolehkan masya rakat untuk mudik lebaran.
“Karena tahun ini kita melihat bahwa yang akan mudik sangat besar dan pengalaman-pengalaman rekan-rekan semua di tahun 2019 belum pandemi, saya harapkan ini semua dipersiapkan sehingga kemudian masyarakat bisa betul-betul kita berikan kemudahan saat akan melakukan mudik,” kata Sigit.
Untuk itu juga, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri,Irjen Pol Firman Shantyabudi menyiapkan rekayasa lalu lintas dalam mencegah kemacetan saat mudik Lebaran 2022. Skema contra flow, satu arah (one way) dan ganjil genap (gage) akan diberlakukan.
“Kami mengambil langkah intervensi, maka dibutuhkan manajemen kapasitas jalan yaitu paling sederhana kita akan menambah satu lajur di contra flow, jika masih kurang kita akan oneway dari Jakarta menuju arah timur (Jawa Tengah),” ucap Firman Shantyabudi di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (13/4).
Firman menyampaikan bahwa penerapan one way atau satu arah akan diberlakukan jika penerapan contra flow tak berjalan efektif. Selain one way, ganjil genap juga akan diberlakukan demi kelancaran masyarakat selama mudik. “Pada pelaksanaan mudik akan kita terapkan kebijakan one way dan gage secara bersamaan,” ujar Firman.
Firman menyebut one way akan diberlakukan mulai Kamis, 28 April atau di hari terakhir masyarakat masuk kerja. Sebab, pemerintah telah menetapkan 29 Maret cuti Lebaran.