Polres Cirebon Kota (Ciko) bersiap sambut arus Mudik 2022. Kapolres Ciko AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH dengan seluruh jajarannya ingin memastikan lalu lintas pemudik berjalan lancar. Gelar pasukan sudah dilakukan bersama Pemkot Cirebon dan seluruh pihak, terutama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon.
 ================
GELAR pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2022 dipusatkan di Halaman Balaikota Cirebon, Jumat (22/4). Rencananya operasi akan berlangsung mulai 28 April hingga 9 Mei 2022.
Dalam gelar pasukan itu, Kasatlantas Polres Ciko AKP Triyono Raharja SH SIK MH menjadi komandan upacara dan Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH menjadi pemimpin upacara dengan didampingi Kapolres Ciko dan Dandim 0614/Kota Cirebon.
Kapolres Ciko AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH dalam keterangannya mengatakan Operasi Ketupat Lodaya 2022 akan berlansung selama 12 hari, mulai tanggal 28 April 2022 hingga 9 Mei 2022. Tujuannya mengamankan masyarakat yang akan melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing dan kembali ke daerah kerja (arus balik).
“Kita lakukan pengamanan gabungan ini bersama teman-teman dari TNI dan dinas terkait seperti Satpol PP Kota Cirebon, Dishub, Damkar, Brimob, Pramuka, hingga Orari dan stakeholder lainnya. Kita ingin masyarakat yang mudik bisa aman dan nyaman selama perjalanan,” ujar Fahri.
Setidaknya 684 personel gabungan diterjunkan yang terdiri dari berbagai instansi yang ada. Pihaknya juga sudah mendirikan beberapa pos yang ada di jalur mudik dan wilayah hukum Polres Ciko. “Kami dari Polres Ciko bersama Forkopimda dan dinas terkait mendirikan 7 pos pengamanan (PAM) dan 3 pos pelayanan sebagai komitmen pengamanan arus mudik. Serta 1 pos terpadu yang akan memantau seluruh aktivitas,” sebut Kapolres Fahri.
Terkait adanya kebijakan seputar lalu lintas, pihaknya mengatakan, sampai saat ini akan ada kebijakan dari nasional yang diterapkan yakni one way dan ganjil genap. Sedangkan di jalur arteri juga disiapkan rencana rekayasa lalu lintas dan petugas pengamanan, terkhususnya mengantisipasi one way.
“Kita juga sudah menyiapkan tim pengurai jika terjadi kepadatan kendaraan atau kemacetan di jalur arteri dengan 35 personel setiap titiknya. Sehingga, jika ada kepadatan, kita terapkan kebijakan rekayasa lalu lintas dan penguraian lalu lintas,” jelasnya.