Terkendala Kuota dan Usia

operasi-yustisi
OPERASI YUSTISI: Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan melaksanakan operasi yustisi dan membagikan masker gratis kepada masyarakat sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 yang kembali melonjak.Foto: m taufik/radar kuningan
0 Komentar

Walaupun calhaj bisa melakukan pelunasan ongkos haji sampai dengan 20 Mei mendatang, namun ia mengaku tidak terbiasa menunda-nunda. Sehingga di hari kedua pelunasanan ongkos haji, Selasa (10/5), ia sudah melakukan konfirmasi pembayaran.
“Terus tadi juga sudah fotokopi dokumen kesehatan, karena kan besok (hari ini) harus vaksin meningitis. Lalu besok juga ada sosialisasi haji. Jadi memang dengan waktu yang cukup mepet, sebisa mungkin sudah kami lakukan,” jelasnya.
Sementara untuk persiapan pribadi sebelum ke Tanah Suci, ia mengaku banyak melakukan kegiatan fisik. Kegiatan ibadah haji yang banyak mengharuskan untuk berjalan kaki, mau tak mau menuntut mereka untuk memiliki fisik yang prima.
“Lalu, kami juga belajar lagi. Membaca-baca dan menghafalkan doa-doa untuk selama disana. Kembali melakukan manasik secara internal dengan yang calhaj yang lain. Mudah-mudahan dilancarkan semuanya,” ucapnya.
KUOTA 158 CALHAJ
Sebelumnya, Kantor Kemenag Kota Cirebon telah  memastikan sebanyak 158 calon jamaah haji (calhaj) bakal berangkat pada musim haji tahun 2022 ini. Ketetapan kuota ini didasarkan pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 405 Tahun 2022 tentang Kuota Haji Indonesia.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Cirebon Rokhiyatun MPdI mengatakan jumlah kuota tahun ini hanya 48 persen dibandingkan dengan kuota pada tahun 2019. Di mana tahun 2019 merupakan penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang diikuti oleh jamaah haji Indonesia, sebelum pandemi Covid-19 yang mulai merebak pada awal 2020.
“Tahun ini kita mendapatkan kuota sebanyak 158 jamaah. Rencananya akan berangkat pada tanggal 14 Juni dan masuk ke dalam kloter 33 b melalui Embarkasi Bekasi,” ungkap Rokhiyatun.
Dia menambahkan, Pemerintah Arab Saudi sendiri telah menetapkan kuota haji Indonesia tahun ini hanya 100.051. Jumlah ini terdiri dari 92.825 kuota jamaah haji regular, 7.226 kuota jamaah haji khusus, dan 1.901 kuota petugas. Semuanya berkurang dari kuota normal sehingga tentu saja ada jamaah yang sudah melunasi pada tahun 2020 tapi belum bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini. (awr)
 

Laman:

1 2 3
0 Komentar