Termasuk untuk awal tahun pelajaran, lanjut Kadini, bisa dilakukan PTM penuh dengan waktu masuk dan pulang bergantian. Tentu dengan tetap menekankan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan. “Misalnya kelas 7 masuk pukul 7 dan kelas 8 masuk pukul 8 pagi. Begitupun kelas 9 masuk pukul 9. Dengan seperti itu tidak ada penumpukan saat datang dan pulang sekolah,” terang Kadini.
Disdik menjamin PTM penuh bisa dikendalikan. Apalagi, kapasitas peserta didik di sekolah sudah semakin berkurang karena kelas IX telah merampungkan KBM. Serta siswa kelas 6 tengah mengikuti ujian yang menjadi syarat kelulusan.
Sementara para pelajar akan melaksanakan KBM di sekolah selama enam jam. “Dengan sendirinya kegiatan siswa di sekolah mulai berkurang. Sehingga kami mengambil keputusan untuk melaksanakan PTM di sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan Disdik Kota Cirebon,” pungkas Kadini.
HISTORIS LONJAKAN KASUS SETELAH LEBARAN
Melihat riwayat lonjakan kasus Covid-19 selalu terjadi setelelah libur panjang. Tak terkecuali setelah libur Idulfitri atau di situasi seperti saat ini. Kemungkinan itu yang terus dicegah melalui tracing dan testing di puskesmas.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi mengingatkan suasana pandemi Covid-19 belum dicabut pemerintah. Apalagi secara historis, setelah liburan selalu terjadi kenaikan kasus positif Covid-19. “Mudah-mudahan tidak untuk tahun ini,” harap sekda yang biasa dipanggil Gus Mul itu.
Pemkot Cirebon telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk tetap melakukan upaya tracing dan testing. Gusmul mengimbau masyarakat yang memiliki keluhan penyakit seperti merasakan gejala seperti Covid-19 untuk segera melakukan testing. Hingga memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. “Setelah itu kita bisa melakukan tracing,” imbuh Gus Mul.
Melalui upaya deteksi dini diharapkan bisa menekan laju penyebaran virus. Lebaran tahun ini, lanjut Sekda, seperti euforia. Di mana-mana terjadi kepadatan, termasuk di Kota Cirebon. Bukan saja warga Kota Cirebon yang bepergian ke luar kota namun Kota Cirebon juga mendapat kunjungan dari warga luar kota. “Di dalam kota juga banyak pergerakan,” ungkap Agus.
Sementara Direktur RSD Gunung Jati dr Katibi MKM mengatakan saat ini rumah sakit yang dipimpinnya tidak merawat pasien positif Covid-19, baik di ICU maupun di isolasi biasa. “Tapi kesiapan ruangan masih ada,” ucap Katibi.