Penyakit ini masih misterius, sesuai namanya: hepatitis akut misterius. Karena berbeda dengan yang sebelumnya telah diidentifikasi seperti hepatitis A, B, C, D dan E. Menyerang orang dengan kekebalan tubuh rendah, seperti anak-anak. Karena itu para ibu diimbau untuk menghindari menyuapi makanan kepada anak dengan tangan secara langsung.
ADE GUSTIANA, Cirebon
PEMKOT Cirebon ambil langkah waspada terhadap penyakit yang juga disebut Hepatitis Unknown Etiology ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, tak ada varian virus hepatitis A-E pada hepatitis akut misterius ini.
Dinas Kesehatan Kota Cirebon hingga sekarang belum mengetahui pasti sebab hepatitis akut misterius tersebut. Namun dugaan awal karena makanan dan minuman yang tak higienis. Tidak terjamin kebersihannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengemukakan berdasarkan penelitian sementara hepatitis akut misterius lebih banyak menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun. “Karena orang dewasa lebih memiliki kekebalan tubuh,” tutur Edy.
Ada gejala-gejala awal yang perlu diwaspadai. Seperti mual, muntah, diare berat, demam, mata kuning, kejang hingga penurunan kesadaran. Penyakit ini menular, bisa melalui oral atau mulut yang diteruskan ke rongga dan hati.
Dinkes menyarankan masyarakat untuk lebih hati-hati. Rutin cuci tangan dengan sabun. Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih sebelum disantap. “Dan tidak bergantian alat makan dengan orang lain, bila perlu alat makan direbus dulu,” jelas Edy.
Kadinkes Edy menyarankan para ibu-ibu untuk menghindari menyuapi makanan kepada anak dengan tangan secara langsung. Serta menghindari kontak langsung anak dengan orang sakit. Yang pasti juga diimbau untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Intinya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sejumlah langkah antisipasi dilakukan Pemkot Cirebon. Misalnya dengan menyiapkan fasilitas kesehatan standar Kementerian Kesehatan. Menyediakan formulir khusus untuk masyarakat apabila ada indikasi/laporan kasus. Serta berkala melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Semua fasilitas kesehatan khususnya Puskesmas, sudah melakukan itu di Posyandu. Tapi diakui ada orang tua yang tidak hadir. Makanya nanti setiap ada acara kita sisipkan sosialisasi hepatitis akut misterius ini,” jelas Edy Sugiarto.