Rudianto juga mengimbau orang tua murid yang akan mendaftarkan putra-putrinya untuk bisa berhati-hati dan memilih sekolah sesuai kemampuan, prestasi, hingga zonasi yang dimiliki oleh putra-putrinya. Sehingga, tidak merasa salah selepas memilih.
“Memang sistem PPDB sekarang itu, tahap 1 tidak masuk nantinya mereka akan didahulukan untuk masuk tahap kedua. Sehingga mereka yang masuk tahap 1 di jalur prestasi dan afirmasi itu akan masuk ke tahap dua. Itu harus diperhatikan orang tua,” terangnya.
Apalagi, bisa dikatakan dalam tahap 1 ini, sebenarnya banyak orang tua yang coba-coba memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah tertentu dengan harapan bisa masuk di sekolah tertentu. Namun, tiba-tiba mengubah pada akhir pendaftaran.
“Itu yang harus hati-hati. Karena setelah tahap 1 masuk ke tahap 2 akan dikunci. Sehingga, pilihan-pilihan itu bisa saja berubah dan dibuat pencabutan. Nantinya akan ramai pencabutan itu di tanggal 9-10 Juni. Tapi, itu yang harusnya bisa diantisipasi sejak awal. Jangan salah pilih,” tuturnya.
Rudianto juga mengilustrasikan, misalnya peserta didik mengikuti PPDB SMA-SMK tahap 1 tahun 2022 ini melalui jalur prestasi. Namun, prestasi yang dicapai masih berada di level kota/kabupaten dan ingin masuk ke sekolah yang diserbu masyarakat dari segi prestasi.
“Itu harus dipertimbangkan. Kecuali kalau dari zonasi itu dekat. Silakan masuk ke sana. Tapi bagi masyarakat yang zonasinya jauh, mending milih terdekat saja. Sistemnya kalau tidak diterima akan masuk ke zonasi,” tandas Rudianto.
Terpisah, Kepala SMAN 5 Cirebon Iwan Agustiawan mengatakan PPDB tahap 1 ini lonjakan yang tidak diduga pada jalur raport. “Kita tidak menduga di prestasi jalur raport sudah lebih dari kuota yang kita punya. Yang lain masih terus bertambah. Namun memang saat ini ada kendala di akun untuk prestasi OR asal luar kota atau provinsi karena belum dapat akun dari SMP asal. Jadi masuk sistem belum bisa, walau nama sudah terdaftar,” katanya.
“Ini yang masih terus kami koordinasikan dengan KCD X dan kita akan coba kembali besok melalui operator kita di sekolah,” lanjutnya. Sampai saat ini, untuk jalur afirmasi KETM di SMAN 5 Cirebon sudah mencapai 43 pendaftar, jalur ABK masih kosong, jalur afirmasi kondisi tertentu 1 pendaftar.