CIREBON- Sekolah-sekolah favorit di Kota Cirebon banjir pendaftar. Misalnya di SMAN 2 Cirebon, hingga kemarin sudah lebih dari 500 pendaftar yang mendaftar melalui jalur afirmasi dan prestasi.
Hal itu diakui Kepala SMAN 2 Cirebon Dr H Nendi SPd MM. Ia menjelaskan, sampai pukul 13.30 WIB kemarin jumlah pendaftar sudah mencapai 582 orang yang terbagi dalam beberapa jalur yang tersedia.
“KETM ada 81 peserta, kemudian kondisi tertentu 45 peserta, jalur kepindahan orang tua 45 peserta, jalur prestasi kejuaraan 84 peserta, dan terbanyak berasal dari jalur raport 327 peserta,”ujar Nendi kepada Radar Cirebon, Rabu (8/6).
Nendi mengatakan permasalahan yang terjadi pada proses verifikasi berkaitan dengan titik alamat. Sehingga, petugas yang ada di bidang pendaftaran harus meminta kepada pendaftar untuk melakukan update data ke Disdukcapil setempat.
“Hanya kendala di situ (proses verifikasi titik alamat). Yang lain lancar. Pendaftar di hari ketiga ini (kemarin) juga mulai menurun. Awal 290 pendaftar, lalu 161 peserta, dan hari ketiga 129 peserta. Sehingga total mencapai 582 peserta,” jelasnya.
“Bagi yang belum mendaftar, silakan mendaftar di rumah masing-masing atau dari SMP atau MTs asal (lewat online, red). Kecuali kalau ada kendala meminta bantuan kepada SMAN 2, mangga, kita tunggu di sekolah,” lanjutnya.
Masih kata Nendi, dengan banyaknya peserta didik yang mendaftar, pihaknya mengimbau orang tua bisa melihat kembali peluang-peluang di sekolah lainnya. Hal itu disampaikan, khususnya kepada yang belum mendaftar di tahap 1.”Bisa ambil jalur yang tepat. Semua punya hak. Boleh mencoba di jalur apa pun,” terangnya.
Dijelaskan, orang tua juga harus sejak awal memilih sesuai kriteria para calon peserta didik. Apalagi, kuota di tahap 1 untuk SMAN 2 sudah melimpah. “Banyak siswa, banyak yang dipastikan tidak diterima di kita. Untuk itu mereka punya hak sama untuk memilih sekolah yang lebih kompetitif dari tempat tinggal dan kemampuan mereka. Bisa pilih yang dekat saja atau yang sesuai,” tegasnya.
Nantinya juga, kata Nendi, tidak ada proses cabut mencabut SMA-SMK tujuan yang terpilih. Hal ini lantaran sistem PPDB berada di Bandung. “Nantinya mereka yang mendaftar di tahap 1 dan diterima, dia nantinya tidak bisa masuk sebagai pendaftar di zonasi langsung. Harus dibatalkan dulu di tahap 1,” tuturnya.