Di tempat yang sama, KR, salah satu tetangga IN, juga mengatakan hal senada. Katanya, tidak mungkin almarhumah mengonsumsi narkoba. Kendati demikian, dia tidak mengetahui persis kehidupan korban karena jarang pulang.
“Dia kerja di Jakarta dari lulus SMA, jarang pulang juga. Kalau pun pulang hanya dua sampai tiga hari saja. Selain kerja DJ, dia juga bisnis masker dengan temannya. Baru sekarang bisnisnya maju, baru beli mobil dan pulang bawa mobil,” kata KR.
KR mengaku turut berduka dengan kabar tersebut. Menurutnya, IN adalah orang baik dan tulang punggung keluarganya. Ekonomi baru saja maju,nNamun sudah harus menghadapi musibah seperti ini. “Padahal dia anak yang paling diharapkan, karena adiknya dua masih sekolah,” ucapnya.
Sementara itu, update hingga Jumat (10/6), Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan seorang transpuan berinisial L. Sesuai rekaman CCTV, dia merupakan orang terakhir yang bertemu IN di apartemen. Transpuan sendiri adalah akronim dari transgender perempuan. Atau laki-laki yang mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit membenarkan pihaknya mengamankan satu orang transpuan berinisial L terkait kasus penemuan mayat IN. “Ya, seperti itu transpuan (telah diamankan),” jelas Ridwan Soplanit kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/6).
Namun demikian, Ridwan mengatakan L masih berstatus sebagai saksi dan masih diperiksa periksa secara intensif. L disebut-sebut sebagai orang terakhir yang keluar dari kamar tempat penemuan jasad korban dan menitipkan kunci kamar ke housekeeping apartemen. “Jadi dia orang yang terakhir meninggalkan TKP,” pungkas Ridwan. (cep)