CIREBON- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon membutuhkan setidaknya Rp26 miliar untuk pemeliharaan jalan. Hal tersebut seperti disampaikan Kabid Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon R Tomy Hendrawan ST.
Tomy sempat menjelaskan soal jalan, di mana merupakan konstruksi terbuka yang dipakai atau tidak dipakai, akan tetap rusak. “Makanya perawatan kita terus lakukan sepanjang waktu. Tidak hanya untuk jalan yang kategori rusak berat, karena jalan yang kondisi baik pun harus dirawat,” ujarnya, kemarin.
Terkait anggaran, dia mengatakan yang ada saat ini, Rp7,7 miliar, masih jauh dari ideal. Dengan angka Rp7,7 miliar, belum mampu menutup kebutuhan perbaikan jalan. Menurut dia, paling tidak dengan ruas jalan yang ada, anggaran perawatan yang dibutuhkan sekitar Rp26 miliar.
“Kita harus menyesuaikan program yang ada dengan ketersediaan anggaran. Kalau idealnya sekitar Rp26 miliar, tapi karena hanya ada Rp7,7 miliar maka harus dilakukan bertahap,” imbuhnya.
Anggaran yang diterima saat ini, kata Tomy, jauh lebih sedikit ketimbang tahun 2019. Menurutnya, setelah pandemi di tahun 2020, banyak anggaran yang dilakukan refocusing, di mana sebagian anggaran pemeliharan dan perawatan jalan juga terpangkas. “Tahun 2019 kita cukup besar anggarannya, tahun 2020, 2021, 2022 terpangkas tidak seperti tahun 2019. Sehingga harus menyesuaikan dan memilih prioritas jalan yang akan diperbaiki,” ungkapnya.
Sementara terkait kerusakan jalan, ia mengatakan koordinasi dan komunikasi antara instansi terkait harus intensif dilakukan. Hal itu berkaitan dengan keberadaan angkutan atau armada yang over dimensi dan over load (Odol) yang menjadi salah satu faktor penyebab cepat rusaknya beberapa ruas jalan.
“Untuk urusan jalan ada koordinasi yang harus dilakukan antara DPUTR, Dishub dan kepolisian. Ini kaitannya terkait penindakan kendaraan Odol yang masuk ke jalan yang bukan peruntukannya yang mengakibatkan jalan cepat rusak,” tandasnya. (dri)
DPUTR: Idealnya Butuh Rp26 Miliar
