Bumikan Pancasila di Kalangan Anak Muda

Bumikan Pancasila di Kalangan Anak Muda
0 Komentar

CIREBON- Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 Cirebon menggelar diskusi Pro 2 Kreatif bertajuk Pancasila Sejarah dan Tantangannya. Kegiatan itu digelar melalui siaran udara, Kamis (23/6) mulai pukul 10.00 sampai 11.30 WIB. Kegiatan ini bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di kalangan anak muda.
Kepala LPP RRI Cirebon Raden Muhammad Yusridarto mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai tanggungjawab yang dimiliki RRI untuk membumikan Pancasila. Termasuk tugas yang diberikan oleh negara kepada media publik.
“Kita wajib membumikan Pancasila. Apalagi, belakangan ini kalangan mileneal kurang paham akan nilai-nilai Pancasila. Sehingga tanggungjawab itulah yang dilakukan RRI untuk berupaya membumikan Pancasila pada kalangan anak muda,” ujar Yusridarto kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, siaran serupa tak hanya dilakukan pada saat itu saja. Melainkan, beberapa waktu yang lalu melalui RRI Pro 1 sudah disiarkan juga pembahasan dengan tema yang sama. Bahkan, siaran seperti ini dilakukan serentak se Nasional pada Kamis kemarin (23/6).
“Dulu jamannya saya anak-anak sudah digembleng dengan Pancasila. Di era global saat ini, nampaknya pembumian Pancasila tidak sekuat dulu. Sehingga, kami sebagai media publik ada hak dan tanggungjawab mencerdaskan dan memahamkan Pancasila pada generasi muda,” jelasnya.
Yusridarto menegaskan pihaknya tidak mengejar profit. Untuk itulah misi mengedukasi dan menyadarkan masyarakat bisa terus menerus dilakukan. Ke depannya dia berharap upaya membumikan Pancasila itu bisa sampai ke masyarakat dan diimplementasikan oleh masyarakat.
Sementara itu, pembicara Pro 2 Kreatif, Editya Nurdiana SE MM mengatakan ada hal yang sebenarnya salah dilakukan oleh Bangsa Indonesia. Sehingga, berbagai hal bisa terjadi, termasuk membelot dari ideologi Indonesia ke ideologi negara lain. “Percikan kecil itu bisa terjadi dan merong-rong keutuhan Pancasila. Untuk itu kita harus bisa berperan aktif menjaga Pancasila. Terutama menjalankan nilai-nilai dalam Pancasila itu,” ungkap Editya.
“Kalau kita mengaku Pancasilais tetapi tidak bisa menjalankan nilai-nilai Pancasila itu bukan Pancasila. Apa artinya sebuah logo Burung Garuda, kalau nilai itu tidak bisa dilakukan. Bukan hafal Pancasila, tapi menjalankannya,” tambahnya.
Pembicara lainnya, Prof DR H Cecep Sumarna mengatakan mempertahankan Pancasila sebenarnya mempertahankan anugerah Tuhan bahwa Indonesia yang beragam dan memiliki pluarlisme yang tinggi ini bisa terus dilaksanakan dan dijaga agar bisa menjadi bangsa yang utuh.

0 Komentar