MAKKAH- Persiapan pelayanan jamaah saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dipastikan rampung pada dua atau tiga hari sebelum wukuf. Saat ini tenda-tenda yang sudah mulai berdiri belum sepenuhnya siap digunakan.
“H-2 insya Allah sudah selesai. Nanti kami cek lagi,” kata Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad saat peninjauan di Arafah kemarin (25/6). Menurut dia, saat ini pengerjaan tenda untuk jemaah sudah berjalan sekitar 85 persen. Pekerja terus mengebut penyelesaian fasilitas bagi jemaah di Arafah. Proses pengerjaan bahkan berlangsung hingga isya atau sekitar pukul 20.00 waktu Arab Saudi.
Nanti satu tenda diisi 200 jamaah. Menurut Aziz, hal itu disesuaikan dengan ukuran tenda serta kapasitas pendingin. ”Karena dihitung juga. Jangan nanti berdesakan walaupun AC-nya bagus,” katanya.
Aziz menjelaskan, selain tenda, aliran listrik turut menjadi perhatian. Sebab, tenda-tenda jemaah kini menggunakan pendingin atau AC berkapasitas besar. ”AC harus dicek juga kemampuannya, jangan sampai hanya angin yang keluar. Walaupun baru, kan sering juga barang baru ada macetnya,” terang dia.
Persoalan suplai listrik tersebut vital mengingat pernah terjadi AC mati ketika masih menggunakan generator. ”Kalau dikasih AC kapasitas besar, listriknya juga besar. Jadi aman,” katanya.
Persiapan layanan di Arafah juga dilakukan tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Mereka sudah melakukan survei ke lokasi pos-pos kesehatan di daerah masyair. ”Setelah kami survei, secara umum ada beberapa perubahan posisi pos kesehatan dari tahun-tahun sebelumnya, khususnya di Arafah,” kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr Muhammad Imran.
Petugas surveilans Makkah Salman M. Idris menambahkan, pos-pos kesehatan tersebut akan ditempatkan di seluruh wilayah Armuzna. Di Arafah disediakan 1 pos kesehatan dan 4 pos kesehatan satelit. Lalu, di Muzdalifah ada 10 pos kesehatan satelit serta 1 pos kesehatan. Di Mina ada 1 pos kesehatan satelit.
Selain itu, tersedia pos mobile di sepanjang jalur jamarat, yaitu 4 pos di jalur atas dan 4 pos di jalur bawah. ”Tersedianya pos-pos ini diharapkan dapat memberikan pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada jemaah haji, khususnya di daerah Armuzna,” jelasnya.