“Karena itu, bagaimana seandainya ada selasar atau jalan besar. Setidaknya dimulai dari Alun-alun Kejaksan hingga Gunung Jati. Kalau saya bilang; Selasar Gunung Jati,” ucap Yanto dalam sambutan HUT ke-11 RCTV pada Senin lalu (25/7).
Yanto menyampaikan ide itudi hadapan para tamu undangan: Bupati Cirebon Imron MAg dan Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati, Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar, hingga Sultan Keraton Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat.
Yanto serta para tamu undangan itu optimis. Ini bukan mewacanakan sesuatu yang berlebihan. “Rasanya Selasar Gunung Jati ini hampir tidak kalah dengan Malioboro kalau kita menghilangkan perbedaan kota dan kabupaten Cirebon. Setidaknya, idenya dulu kita samakan. Ingin saya, Jalan Siliwangi itu panjangnya sampai Gunung Jati,” tukas Direktur Utama Disway National Network (DNN) tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati Imron mendukung penuh rencana tersebut. Pada hakikatnya, kata Imron, di dalam suatu peradaban manusia, pemimpin saat ini harus melihat potensi yang ada dan membaca sejarah. Lalu menyesuaikan dengan kondisi sekarang. Imron berujar, saat ini sudah tidak ada lagi kabupaten dan kota Cirebon. Karena telah menjadi satu kesatuan.
Terkait penyatuan hari jadi, Imron juga sepakat. Dalam beberapa kesempatan, Imron sangat antusias jika turut berbicara soal penyatuan hari jadi. Secara aturan, kata Imron, Hari Jadi Kabupaten Cirebon tertuang dalam perda.
Maka tentunya untuk menyatukan itu harus ada kajian bersama yang kemudian menajdi dasar jika ingin hari jadi disatukan. “Kita kan ada perdanya. Tentu secara aturan harus ada kajian yang kemudian menjadi dasar jika ingin ada perubahan di perda itu,” ujar Imron yang dihubungi kemarin.
Saat wacana tersebut disampaikan ke Pemkot Cirebon, Imron menyebut jika respons Pemkot Cirebon juga sama antusiasnya dengan Pemkab Cirebon. Ia pun berharap wacana tersebut bisa segera terealisasi agar dampak atau kemeriahannya bisa dirayakan oleh dua daerah sekaligus.