CIREBON- Hati-hati bagi Anda yang mengalami masalah di mesin ATM. Jangan langsung percaya jika ada yang memberikan bantuan. Bisa jadi mereka yang memberikan bantuan itu kawanan spesialis ganjal ATM. Akhir Juli kemarin mereka beraksi di Cirebon. Hanya modal tusuk gigi, uang korban Rp71 juta dikuras habis. Dipindahkan ke rekening lain.
Sebenarnya ini modus lama. Di Cirebon sudah ada beberapa kasus yang diungkap. Tapi selalu saja ada korban. Terbaru, para pelaku beraksi pada 27 Juli 2022 di salah satu ATM di yang berada di dalam minimarket di Jl Pramuka, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Ada tiga pelaku pelaku yang beraksi. Data dari Polres Cirebon Kota, mereka ini pelaku spesialias ganjal ATM asal Lampung. Kerja mereka memang lintas provinsi. Pindah dari satu kota ke kota lain. Dari Sumatera hingga Pulau Jawa. Mereka yang beraksi di Cirebon ini adalah SYR, AHS, dan AST.
Para pelaku cukup lihai saat beraksi. Yakni memasukkan batang tusuk gigi ke mesin ATM. Terbaru, para pelaku aksi pada Rabu 27 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di salah satu ATM di dalam minimarket di Jl Pramuka, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Korban berinisial MP saat itu ingin mengambil uang. Namun pada saat ingin memasukkan kartu ATM, ia mengalami kesulitan. Ternyata tersangka SYR telah berada di lokasi dan mengganjal ATM dengan dua batang tusuk gigi.
Saat korban kesulitan memasukkan kartu ATM, SYR menghampiri dan pura-pura memberikan bantuan. Ia meminta kartu ATM korban dan mencoba memasukkan ke mesin. Di sinilah korban terpedaya. Ia tak sadar jika kartu ATM-nya telah diganti dengan kartu ATM yang telah disiapkan pelaku.
Para pelaku memang menyiapkan banyak kartu ATM. Tujuannya adalah mencari kemiripan kartu dengan yang dimiliki korban. Kejadian itu juga yang menimpa korban MP. Ketika menerima kartu ATM dari pelaku, ia tak sadar jika itu sudah bukan kartunya. Pada tahap ini, pelaku SYR mulai pergi meninggalkan korban.
Dan, tibalah saatnya pelaku AHS beraksi. Dia masuk dan mendekati korban. Tugas AHS adalah mengintai PIN ATM saat korban berusaha kembali memasukkan kartu ATM ke mesin. Dia memanfaatkan kepanikan korban yang mencoba beberapa kali melakukan transaksi dengan menekan PIN. Di sini, lagi-lagi korban terpedaya. Ia tak sadar saat memencet PIN tersebut justru sudah diintip oleh AHS.