CIREBON- Sebanyak 26 mahasiswa STMIK IKMI Cirebon berhasil lulus seleksi Perguruan Tinggi Negeri/Swasta di luar Pulau Jawa pada Program Mahasiswa Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Tahun 2022.
Koordinator Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) STMIK IKMI Cirebon Ade Irma Purnamasari Mkom mengatakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar 3 semester di luar program studinya.
Mahasiswa memiliki kesempatan 1 semester atau setara dengan 20 SKS yang nilainya akan dikonversi pada mata kuliah di semester yang diikuti. Melalui program ini, mahasiswa memiliki banyak kesempatan untuk memperkaya dan meningkatkan pengetahuan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-cita mereka.
Pada MBKM ini, mahasiswa berkontribusi dalam magang di industri, mahasiswa membangun desa, mengajar di sekolah, pertukaran mahasiswa, penelitian di lembaga riset, pengembangan kewirausahaan, proyek mandiri, dan proyek kemanusiaan. Dalam rangka mendukung dan menyukseskan kebijakan MBKM Kemdikbud, STMIK IKMI Cirebon turut menyelenggarakan 8 kegiatan MBKM sesuai dengan program yang dicanangkan.
“Program yang dicanangkan tentunya experiential learning, dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya masing-masing,” ungkap Ade yang juga dosen di kampus yang berlokasi Jalan Perjuangan, Kota Cirebon tersebut, Selasa (2/8).
Dia menambahkan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar lintas prodi/kampus, baik dalam atau luar negeri. Serta mampu tinggal bersama dengan keluarga di kampus tujuan dan merasakan atmosfer belajar yang berbeda. Kemudian, wawasan mahasiswa tentang Bhinneka Tunggal Ika akan semakin berkembang. Persaudaraan lintas budaya dan suku akan semakin kuat.
“Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskills mahasiswa yang memiliki karakter Pancasila agar siap bergaul secara kooperatif dan kompetitif dengan bangsa lain di dunia demi martabat bangsa melalui pembelajaran terpadu,” terang Ade.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi lain melalui transfer kredit dan perolehan kredit. Juga bisa membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.