CIREBON- Kasak-kusuk open bidding sekda memunculkan dugaan bahwa hubungan Bupati Cirebon Drs H Imron MAg dengan Wabup Hj Wahyu Tjiptaningsih atau Ayu renggang. Disebut-sebut bahwa komunikasi Imron dan Ayu tak cair.
Wabup sendiri pernah menyampaikan jika ia kecewa karena jumlah peserta open bidding sekda hanya empat orang. Padahal jumlah pejabat Esselon lI yang memenuhi syarat cukup banyak. Hal ini kemudian memunculkan isu pengkondisian sehingga banyak pejabat yang memilih tidak mendaftar.
Nah, situasi itulah yang dinilai publik bahwa hubungan Imron dan Ayu renggang. Tapi kemarin, keduanya tampak hadir bersama dalam suatu kegiatan di Kecamatan Plumbon. Keduanya tampak akrab dan terlihat tak ada persoalan. Bahkan dalam kesempatan tersebut, Bupati Imron menegaskan ia dan wabup baik-baik saja. “Saya dengan Bu Wabup harmonis, tidak ada persoalan. Komunikasi juga jalan,” ujar Imron.
Terkait open bidding yang saat ini digelar, Imron memastikan semuanya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Bahkan pihaknya pun sampai dengan saat ini belum pernah bertemu dengan pansel open bidding sekda. “Saya tidak akan intervensi, ikuti saja aturan mainnya. Ketemu dengan pansel pun saya tidak pernah, bagaimana mau melakukan pengkondisian,” jelasnya.
Menurut dia, semua peserta harus mengikuti aturan main yang sudah dibuat. Ia pun memastikan semua peserta adalah orang dekatnya, di mana ia kenal baik secara pribadi karena semuanya dari internal Pemkab Cirebon.
“Kan pesertanya semua saya kenal, orang dekat semua. Jadi kalau ada isu orang dekat, itu bukan isu, karena memang faktanya mereka semuanya orang dekat,” bebernya.
Imron memastikan tidak ada intervensi maupun tekanan kepada pansel ataupun peserta dan membiarkan proses open bidding berjalan secara alamiah mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku. “Tidak ada tekanan, tidak ada paksaan, alamiah saja. Kan ada aturannya,” ungkapnya.
Sementara itu, empat peserta open bidding jabatan sekda menjalani tes wawancara dengan penguji di salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, Selasa (9/8). Proses wawancara tersebut sekaligus sebagai tes akhir menuju tiga besar yang nantinya akan mengikuti proses akhir menuju kursi jabatan sekda.