Siap-siap, Solar dan Pertalite akan Naik

Siap-siap, Solar dan Pertalite akan Naik
0 Komentar

Luhut mengungkapkan kenaikan harga pertalite dan solar menjadi satu dari sejumlah strategi untuk bisa menekan beban subsidi. Pemerintah juga berupaya mengurangi mobil-mobil berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik dan implementasi B40.
“Subsidi kami kemarin Rp502 triliun. Kami berharap kami bisa tekan ke bawah, tadi dengan pengurangan mobil-mobil combustion, diganti dengan listrik, kemudian B40, serta menaikkan harga Pertalite yang kami subsidi cukup banyak dengan solar,” tandasnya.
PILIHAN SULIT
Rencana pemerintah menaikkan harga BBM yang akan diumumkan Presiden Joko Widodo pada pekan depan merupakan pilihan yang sulit. Begitu pandangan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda.
“Saya rasa pilihan pemerintah cukup sulit ya mengingat saat ini sedang tinggi inflasi kita, di mana jika menaikkan harga BBM akan membuat inflasi kita semakin tidak terkendali,” ujar Nailul Huda kepada RMol (Radar Cirebon Group).
Magister analisis kebijakan publik Universitas Indonesia ini menerangkan, saat ini inflasi Indonesia sudah mencapai 4,94 persen, sehingga jika ada kenaikan BBM akan membuat inflasi meledak angkanya. “Bisa mencapai lebih dari 7 persen jika Pertalite dinaikkan,” sambung Nailul Huda.
Sosok yang kerap disapa Huda ini menerangkan, meledaknya inflasi akan terlihat dari kenaikan barang-barang kebutuhan pokok hingga ongkos transportasi. “Tapi jika tidak dinaikkan beban APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) semakin berat,” tuturnya.
Maka dari itu, Huda berpendapat, langkah paling pas yang mau tidak mau harus diambil pemerintah adalah menaikkan harga BBM non pertalite. “Jadi pertalite masih tetap harganya. Walaupun demikian, pasti akan terjadi pergeseran konsumsi dari Pertamax ke Pertalite,” ungkapnya. “Makanya perlu diantisipasi dari sisi penerima manfaat subsidi dan stok,” tuntas Huda. (ant/jpnn/rc/rml)

Laman:

1 2
0 Komentar