11 Jam tanpa Kepastian di RSDGJ

11 Jam tanpa Kepastian di RSDGJ
SINERGI: Pengurus PCNU Kabupaten Indramayu masa khidmat 2022-2027 foto bersama Bupati Indramayu, Ketua DPRD Indramayu, anggota DPR RI, anggota DPRD Jawa Barat, serta Forkopimda. UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

CIREBON- Pelayanan Rumah Sakit Daerah RSD Gunung Jati (RSDGJ) dipertanyakan. Hal itu terjadi pasca Anggota DPRD Kota Cirebon Cicip Awaludin mengalami kejadian tak mengenakan, di mana sang ibu harus menunggu sekitar 11 jam tanpa kepastian untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pertanyaannya, kalau ibu dari seorang dewan saja tanpa kepastian, bagaimana rakyat kecil lainnya?
Ya, Cicip Awaludin, anggota DPRD Kota Cirebon yang duduk di Komisi III itu kecewa berat dengan pelayanan yang diberikan oleh RSD Gunung Jati. Ia mengatakan pihak rumah sakit milik Pemkot Cirebon itu lamban dalam menangani pasien, termasuk ibunya.
Kurang lebih 11 jam Cicip menunggu perawatan lebih lanjut dari dokter spesialis, namun nihil hasilnya. Hingga akhirnya, Cicip pun mengambil tindakan untuk membawa pulang ibunya tanpa tindakan lebih lanjut pasca ditempatkan di IGD serta diberikan pelayanan pertama saat kedatangan di IGD.
Cicip sampai-sampai menumpahkan kekesalan terhadap oknum dokter spesialis itu di media sosial. Kepada Radar Cirebon, Cicip menceritakan bahwa sang ibunda harus dibawa masuk ke rumah sakit karena kondisinya tidak memungkinkan untuk di rawat di rumah. Lalu, ia membawa sang ibu ke RSD Gunung Jati sekitar pukul 16.00 WIB, pada Minggu (21/8) dan ditangani dengan baik.
“Masuk IGD dan ditangani dengan baik oleh petugas dan dokter IGD. Itu sudah lakukan swab PCR, pasang infus, bahkan selepas tenang dilakukan cek urin,” ujar Cicip kepada Radar Cirebon kemarin.
Lantas, sampai pada pukul 20.00 WIB, Cicip menanyakan kembali hasil PCR dan tes lainnya. Saat itu ia berharap sang ibunda bisa dilakukan tindak lanjut. Hingga dijawab oleh petugas bahwa hasil PCR sudah keluar dan negatif. Bahkan, hasil PCR dan lab lainnya itu telah dikirimkan ke dokter spesialis.
“Petugas itu mengatakan untuk menunggu karena dokter spesialis yang memutuskan untuk masuk ruangan. Saya tunggu di situ. Lalu, jam 21.00 saya telefon yang bersangkutan (dokter spesialis, red), telefon berdering tidak angkat, di-WA sudah,” tegasnya.
Bahkan, Cicip menunggu hingga pukul 03.00 WIB dini hari, pada Senin (22/8). Namun tidak kunjung dijawab. Untuk itu, Cicip mengambil tindakan untuk membawa pulang sang ibunda karena kondisi pasien di IGD sejak pukul 01.00 WIB dini hari sudah mulai banyak. Apalagi, dirinya melihat kondisi sang ibu masih kurang baik.

0 Komentar